Parapuan.co - Dalam rangka persiapan sekolah tatap muka, pentingorang tua mengatur jadwal harian anak sebaik mungkin.
Mengingat, kembalinya anak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) tentu mengubah rutinitas anak yang sebelumnya melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kondisi ini tentunya membuat orang tua harus mengatur ulang jadwal harian anak.
Bicara jadwal harian anak, sebagian orang mengatakan hal ini akan membosankan bagi anak.
Namun, hal ini bisa jadi baik untuk anak agar aktivitas shari-harinya lebih terstruktur, terlebih mereka tengah melakukan persiapan sekolah tatap muka.
Tanpa adanya jadwal harian, rutinitas anak bisa menjadi berantakan.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, 5 Cara Meningkatkan Konsentrasi pada Anak
Menjalankan rutinitas sesuai dengan jadwal harian memang tidak selalu mudah, apalagi bagi orang-orang yang tak termasuk tipe 'terorganisir' maupun anak-anak.
"Sangat mudah memang untuk menganggap rutinitas dan kebiasaan itu membosankan," kata psikolog dan profesor sosial USC, Wendy Wood, melansir dari laman Kompas.com.
“Tetapi rutinitas menjaga kita di jalur tengah ketidakpastian yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu membebaskan ruang otak untuk bermimpi, untuk menciptakan ide-ide segar, dan untuk memecahkan masalah," tambahnya.
Selain itu, adanya jadwal harian yang tersusun membuat anak mampu menjalani hari dengan meminimalisir stres, menurutnya.
Singkatnya, jadwal harian anak memberikan mereka waktu untuk fokus membuat suatu hal yang baik.
Karenanya hal ini menjadi salah satu hal yang perlu orang tua perhatikan dalam persiapan pembelajaran tatap muka.
Pentingnya Rutinitas pada Anak-Anak
Umumnya, saat anak memahami dirinya memiliki rutinitas harian yang itu-itu saja mereka pun akan mengeluhkan bahwa itu sangat membosankan.
Terlebih, anak merupakan sosok yang impulsif, selalu penasaran untuk menjelajahi dunia, dan mengikuti emosi mereka.
Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam persiapan sekolah tatap muka.
Pasalnya, anak akan lebih suka bermain daripada duduk diam, atau bermain dengan teman-teman mereka daripada melakukan pekerjaan rumah.
Tetapi pada kenyataannya, anak-anak membutuhkan jadwal harian dan berkembang sesuai dengan struktur.
Baca Juga: Tanda Anak Alami Disleksia dari Sebelum Sekolah hingga Dewasa, Apa Saja?
Wood juga menyampaikan bahwa adanya rutinitas pada anak akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan.
Karena tanpa disadari, manusia sebenarnya berpegang teguh pada kebiasaan.
Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh otak manusia yang diprogram untuk melakukan sesuatu yang diketahui dan menolak adanya perubahan.
Karena, sesuatu hal yang tidak diketahui itu terasa asing dan menakutkan, khususnya bagi anak-anak.
Seperti kita ketahui, di usia anak mereka tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dunia nyata untuk mengantisipasi apa arti perubahan itu sebenarnya.
Seiring berjalannya waktu, orang-orang baru dan pengalaman pun datang ke dalam kehidupan mereka secara teratur, dan kadang-kadang tidak terduga.
Misalnya seperti berganti teman, sakit, kegagalan di sekolah atau di lapangan bermain, kelahiran, kematian.
“Rutinitas memberi mereka rasa aman dan membantu mereka mengembangkan disiplin diri,” ungkap Laura Markham, penulis buku Peaceful Parent, Happy Kid.
Hal ini pula yang membuat orang tua harus memperhatikan jadwal harian anak dalam persiapan pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Begini Cara Mendidik Anak agar Berprestasi
Menurut Markham, terdapat empat alasan penting mengapa anak-anak membutuhkan adanya jadwal harian:
1. Rasa ketakutan anak-anak akan hal-hal yang tidak ia ketahui, meliputi segala sesuatu mulai dari sayuran baru yang mencurigakan hingga perubahan besar dalam hidup mereka.
2. Anak-anak dapat menghadapi perubahan jika itu diharapkan dan terjadi dalam konteks rutinitas yang akrab.
3. Perubahan yang tidak terduga dapat mengganggu rasa aman dan penguasaan dirinya, serta membuat anak merasa cemas dan kurang mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan kehidupan.
4. Struktur dan rutinitas juga mengajarkan anak cara mengendalikan diri dan lingkungannya secara konstruktif.
Sedangkan, berikut manfaat mengaplikasikan rutinitas pada anak-anak yang perlu orang tua perhatikan :
1. Adanya rutinitas menghilangkan perebutan kekuasaan, karena orang tua tidak perlu memerintah anak-anak.
2. Rutinitas membantu anak-anak untuk mampu bekerja sama.
3. Rutinitas membantu anak-anak belajar bertanggung jawab atas kegiatan mereka sendiri.
4. Anak-anak belajar konsep 'menantikan' untuk hal-hal yang mereka sukai.
5. Rutinitas membantu anak-anak memiliki jadwal harian.
6. Bagi orangtua, rutinitas dapat membangun koneksi berharga dengan anak.
7. Adanya rutinitas juga membuat orang tua menjaga konsistensi dalam harapan.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Pertolongan Pertama saat Anak Terluka
Penting diketahui, jadwal harian yang terstruktur juga tidak harus kaku.
Karena, tutinitas menjadi dukungan yang membuat hidup menjadi lebih mudah, memberikan keamanan dan kepercayaan diri untuk menangani hal yang diketahui dan yang tidak terduga.
Nah, berikut alasan mengapa penting bagi anak memiliki jadwal harian.
Dengan begitu orang tua dapat memperhatikan kembali jadwal harian anak dalam persiapan sekolah tatap muka. (*)