Parapuan.co - Keratosis seboroik merupakan jenis pertumbuhan kulit non-kanker, yang bentuknya seperti kutil di permukaan kulit.
Secara penampilan, keratosis seboroik mudah dikenali dan dapat ditemukan di area tubuh termasuk dada, bahu, perut, wajah, dan punggung.
Keratosis seboroik tidak tumbuh di telapak tangan, telapak kaki, atau membran mukosa (lapisan seperti di dalam mulut atau hidung).
Pertumbuhan keratosis seboroik biasanya berbentuk bulat atau oval, kecil, dan kasar di permukaan kulit.
Baca Juga: Maia Estianty Idap Penyakit Kulit Rosacea, Ini Penyebab dan Gejalanya
Penyebab
Melansir Healthline, penyebab pertumbuhan keratosis seboroik antara lain:
1. Usia yang lebih tua
Risiko keratosis seboroik meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di atas usia 40 tahun atau paruh baya.
2. Riwayat penyakit keluarga
Kondisi kulit ini juga bisa diturunkan oleh keluarga, serta risiko akan meningkat jika ada anggota keluarga yang mengalaminya.
3. Paparan sinar matahari
Bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari lebih mungkin mengembangkan keratosis seboroik.
Gejala
Gejala utama keratosis seboroik adalah munculnya kutil atau benjolan di permukaan kulit. Ciri-cirinya meliputi:
- Berwarna cokelat, sawo matang, cokelat gelap, hingga kehitaman.
- Memiliki permukaan kasar seperti kutil.
- Permukaannya kasar.
- Permukaan benjolan terlihat berminyak atau berlilin.
- Benjolannya lebih menonjol daripada permukaan kulit di sekitarnya.
- Keratosis seboroik sering kali muncul secara berkelompok.
- Tidak menimbulkan rasa nyeri, tapi dapat terasa gatal.
Baca Juga: Awas! Kata Ahli, Paparan Sinar UV yang Tinggi Bisa Picu Kanker Kulit
Keratosis seboroik memang bukan gejala kesehatan yang serius, tapi jika dirasa tidak nyaman atau ada perubahan sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter spesialis kulit.
Pastikan untuk tidak menggaruk secara kasar karena dapat menyebabkan rasa terbakar, perdarahan, hingga infeksi.
Cara Mengobati
Jika mengganggu, ada prosedur khusus yang bisa dilakukan dokter spesialis untuk menghilangkan keberadaan keratosis seboroik, antara lain:
1. Cryosurgery
Cyrosurgery atau krioterapi dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair untuk membekukan pertumbuhan benjolan
2. Bedah listrik
Bedah listrik menggunakan arus listrik untuk mengikis pertumbuhan dengan membuat area keratosis seboroik mati rasa sebelum dilakukan prosedur.
3. Kuretase
Kuretase menggunakan instrumen bedah seperti sendok untuk mengikis pertumbuhan.
Kadang-kadang dikombinasikan dengan bedah listrik.
Setelah dihilangkan, perbedaan warna kulit menjadi kurang terlihat dari waktu ke waktu.
Sebagian besar keratosis seboroik tidak akan kembali, tapi masih mungkin untuk mengembangkan pertumbuhan baru di bagian lain tubuhmu.
Baca Juga: Tak Hanya Bisa Cegah Kanker, Ini Manfaat Brokoli untuk Kesehatan Kulit
(*)