2. Kemiskinan
Biaya perawatan kesehatan yang tinggi serta tidak adanya pemasukan menyebabkan seseorang mengalami kemiskinan.
Hal semacam ini bisa menjadi sangat sulit bagi orang-orang yang sudah lanjut usia atau mengalami masa pensiun.
Sebagai contoh saat seseroang penyakit seperti stroke, mereka tentu perlu mendapatkan perawatan intensif seperti terapi.
Tak jarang jika beberapa perusahan menawarkan untuk pensiun dini, terlebih mereka dianggap sudah tidak produktif dalam melaksankan pekerjaan.
Tentu hal semacam ini membuatnya semakin terpuruk.
Baca Juga: Saat Alami Kekerasan pada Perempuan, Bagaimana Cara Menceritakannya?
3. Harapan hidup yang rendah
Usia seseorang kerap dikaitkan dengan kematian.
Beberapa di antaranya menganggap bahwa seseorang yang sudah berusia lanjut memiliki potensi yang lebih besar untuk meninggal dunia.
Padahal tidak demikian. Pandangan semacam ini menyebabkan seseorang yang terkena ageisme memiliki harapan hidup yang rendah.
Hal semacam ini juga dikenal dengan ageisme terinternalisasi.
Baca Juga: 3 Jenis Terapi yang Profesional Berikan pada Penyintas Kekerasan pada Perempuan
Artinya seseorang menginternalisasi keyakinan ageisme mereka dan menerapkan pada diri sendiri.
Hal ini menyebabkan seseorang akan mengurung diri dan merasa bahwa mereka sudah tidak memiliki manfaat.
(*)