Jangan Disepelekan, Ini Dampak saat Seseorang Mengalami Ageisme!

Saras Bening Sumunar - Rabu, 10 November 2021
Ilustrasi seseorang mengalami ageisme
Ilustrasi seseorang mengalami ageisme Freepik

Parapuan.co - Ageisme kini menjadi soroton bagi beberapa kalangan.

Ageisme sendiri merupakan bentuk diskriminasi usia terhadap seseorang. Hal semacam ini umum terjadi di tempat kerja.

Ada beberapa bentuk perilaku ageisme yang kerap kita temui seperti menanyakan usia saat tes wawancara hingga menganggap orang yang lebih tua sudah tidak produktif.

Berbagai macam dampak akan timbul terkait kondisi ini.

Seperti yang dilansir dari Medical News Today, berikut ini dampak yang timbul akibat ageisme, di antaranya:

1. Tingkat penyakit yang tinggi

Ageisme mengurangi kesehatan fisik dan mental seseorang hingga mengurangi kualitas hidup seiring bertambahnya usia.

Hal ini juga berkaitan dengan risiko perubahan perilaku tidak sehat seperti merokok, hingga pola makan yang tidak sehat.

Hal semacam ini dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko tinggi untuk terserang penyakit tertentu.

Baca Juga: Ini 3 Jenis Perilaku Ageisme di Tempat Kerja, Bagaimana Contohnya?

2. Kemiskinan

Biaya perawatan kesehatan yang tinggi serta tidak adanya pemasukan menyebabkan seseorang mengalami kemiskinan.

Hal semacam ini bisa menjadi sangat sulit bagi orang-orang yang sudah lanjut usia atau mengalami masa pensiun.

Sebagai contoh saat seseroang penyakit seperti stroke, mereka tentu perlu mendapatkan perawatan intensif seperti terapi.

Tak jarang jika beberapa perusahan menawarkan untuk pensiun dini, terlebih mereka dianggap sudah tidak produktif dalam melaksankan pekerjaan.

Tentu hal semacam ini membuatnya semakin terpuruk.

Baca Juga: Saat Alami Kekerasan pada Perempuan, Bagaimana Cara Menceritakannya?

3. Harapan hidup yang rendah

Usia seseorang kerap dikaitkan dengan kematian.

Beberapa di antaranya menganggap bahwa seseorang yang sudah berusia lanjut memiliki potensi yang lebih besar untuk meninggal dunia.

Padahal tidak demikian. Pandangan semacam ini menyebabkan seseorang yang terkena ageisme memiliki harapan hidup yang rendah.

Hal semacam ini juga dikenal dengan ageisme terinternalisasi.

Baca Juga: 3 Jenis Terapi yang Profesional Berikan pada Penyintas Kekerasan pada Perempuan

Artinya seseorang menginternalisasi keyakinan ageisme mereka dan menerapkan pada diri sendiri.

Hal ini menyebabkan seseorang akan mengurung diri dan merasa bahwa mereka sudah tidak memiliki manfaat.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru