Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dalam kondisi baik bisa dilihat dari siklus menstruasi.
Selain dilihat dari siklus menstruasi, penting untuk memperhatikan kebersihan organ intim saat haid.
Kebersihan organ kewanitaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena di dalam darah menstruasi terdapat kuman-kuman yang berbahaya.
Jika kebersihan saat menstruasi tidak dijaga, maka bukan tidak mungkin bakteri akan masuk ke organ reproduksi dan menimbulkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Selama menstruasi, pemakaian pembalut yang tepat menjadi salah satu aspek penting.
Belakangan, menstrual cup tengah menjadi pembalut yang banyak dibicarakan.
Salah satu hal yang membuat menstrual cup mencuri perhatian publik karena ia lebih ramah lingkungan dibanding jenis pembalut lainnya.
Apalagi, menstrual cup menawarkan harga yang lebih terjangkau, karena pemakaian yang bisa dilakukan secara berulang dengan perawatan yang tepat.
Hal ini jelas terbilang lebih murah karena pembalut pada umumnya hanya bisa bisa digunakan sekali pakai.
Namun, sering kali pemakaian menstrual cup masih menjadi pertanyaan terkait keamanannya bagi kesehatan organ kewanitaan.
"Menstrual cup mungkin masih terdengar asing untuk sebagian besar wanita di Indonesia. Namun, penggunaan alat ini belakangan mulai popular sebagai alternatif pembalut, karena lebih murah dan juga ramah lingkungan," kata dr. Grace Valentine, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, dikutip dari Nakita.id.
Hal serupa disampaikan oleh Dr. dr. Herbert Situmorang SpOG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, adanya alat menstrual cup ini sampah pembalut pun cenderung berkurang.
"Uniknya alat ini kan bisa dipakai berulang dan dibersihkan, ini jika dilihat dari orang-orang yang Go Green ini tentu sangat baik ya, kenapa? Karena sampah-sampah pembalut jauh lebih berkurang," Dr. dr. Herbert.
Seperti kita ketahui, pembalut yang banyak beredar di pasaran terdapat bahan plastik di dalamnya dan sulit sekali untuk diurai jadi itu menjadi beban untuk bumi kita mengurainya.
Pemakaiannya yang masih terbilang asing, membuat sebagian perempuan menanyakan keamanan menstrual cup untuk kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Ini Diet dan Makanan untuk Pengidap PCOS
Keamanan penggunan menstrual cup
Menstrual cup sendiri terbuat dari bahan yang sangat elastis, menurut Dr. dr. Herbert.
Jika dilihat dari sisi kesehatan penggunaan menstrual cup memang sangat aman.
Namun, hal ini terbilang cukup aman selama kebersihan dari cup tersebut terjaga.
"Menstrual cup itu kan seperti mangkuk yang terbuat dari bahan elastis yang bisa menggantikan pembalut. Dilihat dari sisi kesehatan juga sebenarnya sangat aman selama cupnya itu bersih, bukan harus steril ya tapi bersih. Karena vagina sendiri tidak steril," tambah Dr.dr. Herbert.
Hal serupa disampaikan oleh dr. Grace bahwa menstrual cup sendiri terbuat dari bahan yang aman untuk tubuh, khususnya kesehatan organ kewanitaan.
Karena, menstrual cup terbuat dari material silikon atau lateks yang aman untuk tubuh.
Berbentuk seperti corong, membuat menstrual cup memiliki cara yang berbeda dalam menampung cairan haid.
"Berbeda dari tampon dan pembalut yang berfungsi untuk menyerap cairan haid, menstrual cup, seperti namanya, digunakan untuk 'menadah' darah selama menstruasi," ungkap dr. Grace.
Karena terbuat dari bahan silikon atau lateks, membuat menstrual cup dapat digunakan dalam waktu lama hingga 10 tahun (bisa digunakan kembali).
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Gluten Memengaruhi Kesuburan
Sehingga, alat ini dianggap lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pembalut atau tampon.
Jadi, pemakaian menstrual cup dinilai cukup aman untuk kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
(*)