Mengetahui hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI., pun buka suara.
“Food borne disease seperti demam tifoid dapat dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan higienitas pribadi dan menghindari kontak dengan penderita," ucapnya.
Menurut dr. Suzy hal tersebut perlu dilakukan mengingat Indonesia merupakan negara endemik tifoid, maka vaksinasi merupakan langkah optimal serta efektif untuk mencegah demam tifoid.
Ia menjelaskan bahwa cara kerja vaksinasi untuk penyakit tifoid yaitu meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri Salmonella Typhi.
"Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali," tutupnya.
Baca Juga: Ini 5 Cara Mencegah Gigitan Ular yang Berkeliaran di Musim Hujan
Data dari Informasi Produk Thyphim VI January 2021 mengungkap salah satu jenis vaksin tifoid yang umum digunakan adalah vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi.
Di mana setelah pemantauan selama 20 bulan menunjukkan vaksin tifoid jenis ini memberikan perlindungan terhadap penyakit tifoid sebesar 74 persen.
Dengan mengetahui hal tersebut, tak diragukan lagi bahwa dr. Suzy meminta masyarakat melakukan vaksinasi untuk mencegah demam tifoid yang bisa diterima sejak usia dua tahun.
(*)