Dokter Anak Ungkap Tips Sukses ASI Eksklusif bagi Wanita Karir

Ratu Monita - Selasa, 16 November 2021
Wanita karir memberikan ASI Eksklusif.
Wanita karir memberikan ASI Eksklusif. Orbon Alija

Parapuan.co - Sering kali, wanita karir mengalami dilema saat berada di fase menyusui si kecil.

Tuntutan pekerjaan sering membuat sang ibu super sibuk sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi sang ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif

Seperti kita ketahui, ASI adalah makanan utama terbaik bagi bayi karena ASI mengandung berbagai nutrisi penting untuk tumbuh kembangnya. 

Para ibu bahkan disarankan untuk memberikan ASI eksklusif hingga anak minimal berusia 6 bulan. 

Sayangnya, seorang ibu yang juga berperan sebagai wanita karir kerap disibukkan dengan pekerjaan kantor sehingga tidak ada waktu menyusui buah hati. 

Baca Juga: Bukan Stres, Ini 4 Langkah Wanita Karir Mengatasi Kebosanan di Tempat Kerja

Melansir dari laman Nakita.id, dr. Dimple Nagrani Sp. A, Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta memberikan penjelasannya perihal tersebut.

Sebelum itu, dr. Dimple Nagrani Sp. A, menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif.

“Jadi, ASI eksklusif yang kita maksud eksklusif itu adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa ada cairan yang lain atau makanan yang lain. Jadi, hanya ASI saja yang dari ibu," ungkapnya.

Dengan kata lain, ASI eksklusif adalah proses pemberian ASI tanpa ada tambahan lainnya seperti air putih, makanan, atau sereal. 

Lantas, bagaimana dengan perempuan karier yang ingin memberikan ASI eksklusif? Bisakah perempuan karier memberikannya? 

Tak perlu khawatir, kini wanita karir tetap bisa memberikan ASI eksklusif meski sibuk dengan pekerjaan.

Dokter Dimple kemudian memberikan beberapa tips yang dapat Kawan Puan lakukan agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan lancar.

Rutin dan Teratur Memerah ASI

Menurut dr. Dimple, proses produksi ASI menganut prinsip supply dan demand. Apabila payudara penuh, berarti demand atau kebutuhannya sedikit. Sementara, kalau ASI dibutuhkan maka payudara pun harus dikosongkan.

Oleh karena itu, hal yang perlu Kawan Puan lakukan adalah rutin memerah ASI setidaknya 2-3 jam sekali.

“Jadi, kalau ibu sedang bekerja, ibu harus pumping dengan ritme seperti sedang menyusui, yaitu 2-3 jam,” jelas dr. Dimple.

 

Baca Juga: Mengapa Bayi Sebaiknya Minum ASI hingga 2 Tahun? Ini Alasannya

Lebih lanjut lagi, ia juga menyarankan untuk memerah ASI terlebih dahulu jika dirasa ada kegiatan yang membutuhkan waktu panjang, seperti rapat.

“Dan kalau misalnya ada kerjaan harus meeting, misalnya sudah pumping jam 9 pagi, lalu meeting jam 12 siang. Kalau khawatir meeting akan ngaret dan kemudian tidak pumping, sebaiknya pumping dulu sebelum meeting jam 11,” saran dr. Dimple.

Mendiskusikan dengan Atasan

Para perempuan karier yang akan memerah ASI di kantor juga sebisa mungkin membicarakan perihal tersebut dengan atasan.

“Kamu bisa bilang permisi sama atasan karena itu adalah hak setiap ibu untuk bisa memberikan ASI. Tetapi, sekali lagi tidak alasan untuk tidak pumping,” ujar dr. Dimple.

 

Jangan Absen Memerah ASI

Dokter Dimple juga menghimbau untuk mengosongkan payudara secara rutin. Tindakan tersebut merupakan hal yang sangat penting dilakukan ibu menyusui.

 

Pasalnya, proses produksi ASI akan mulai mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

Untuk itu, Kawan Puan yang bekerja perlu mempertahankan produksi ASI yang ada.

“Jadi, kita tidak bisa berharap produksi ASI kita akan sama kalau kita tidak mengosongkan payudara dengan rutin. Dan, sayangnya kalau anak sudah usia di atas 3 bulan, kira-kira 4 bulan, produksi ASI sudah mulai menurun. Enggak seperti pada saat anak usia 0-3 bulan," kata dr. Dimple.

Jika produksi ASI sudah menurun, maka yang perlu kamu lakukan adalah mempertahankan produksi ASI. Bila sehari saja ibu tidak memerah ASI, maka ada kemungkinan besar keesokan harinya ASI mendadak tidak keluar sama sekali.

Baca Juga: Selain ASI, Makanan Ini Juga Bisa Kurangi Risiko Covid-19

“Sering disesali banyak ibu yang tidak pumping satu hari, lalu keesokannya ASI nya tidak keluar sama sekali. Jadi, kejadian satu hari saja berdampak sekali pada produksi ASI," tutupnya.

Untuk itu, dr. Dimple mengajak para ibu yang masih mau memberi ASI eksklusif, untuk memaksimalkan mengosongkan payudara.

Demikian tips bagi wanita karir tetap sukses memberikan ASI eksklusif pada si kecil.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru