Trauma akut biasanya muncul dalam bentuk, seperti:
- Kecemasan atau kepanikan yang berlebihan
- Kebingungan
- Insomnia dan tidak bisa tidur nyenyak
- Merasa terisolasi dari dunia sekitar
- Tidak percaya diri
- Kesulitan fokus pada pekerjaan
- Perilaku agresif
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 5 Bentuk Self Care untuk Mengatasi Trauma Kekerasan
2. Trauma Kronis
Tingkat selanjutnya adalah trauma kronis, di mana seseorang terkena beberapa peristiwa traumatik atau dalam periode yang lebih lama.
Trauma kronis dapat terjadi akibat penyakit serius jangka panjang, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, bullying, dan paparan situasi ekstrem, seperti perang.
Gelaja trauma kronis bahkan bisa muncul setelah bertahun-tahun pascakejadian, yang bermanifestasi pada ledakan emosi, labil, kecemasan, marah, nyeri tubuh, hingga sakit kepala.
Selain itu, orang dengan trauma kronis juga dapat mengembangkan masalah kepercayaan karena dikhianati oleh orang tertentu.