"Civil society, media, tokoh masyarakat, tokoh agama harus mendukung ini dengan memberikan literasi dengan strategi komunikasi bahwa situasi ini belumlah usai pandemi ini," kata Dicky.
Epidemiolog itu juga mengatakan bahwa upaya pemerintah dalam meminimalisir kerumunan dan risiko penularan Covid-19 harus didukung masyarakat.
Meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan, namun jika tidak ada kesadaran dari masyarakatnya sendiri, maka hal itu akan sia-sia.
Baca Juga: Pemerintah Menetapkan 16 Hari Libur Nasional Tahun 2022, Ini Daftarnya
"Kuncinya ada di kesadaran masyarakat sendiri memiliki yang disebut analisa risiko pribadi yang artinya ini layak enggak sih saya pergi (perayaan tahun baru), penting enggak sih saya pergi," ujarnya.
Diungkapkan oleh Dicky mengenai pengawasan guna mengantisipasi munculnya lonjakan kasus.
Menurutnya, pengawasan dilakukan baik sebelum dan sesudah kebijakan pelarangan perayaan tahun baru.
Kondisi pandemi Covid-19 bisa memburuk apabila terjadi mobilitas masyarakat tidak terkendali.
Terlebih lagi, Dicky juga mengingatkan tentang varian corona Delta yang masih menjadi ancaman.
"Sekali lagi yang diantisipasi pasca perayaan dan sebelum perayaan tahun baru," ucap dia.