Parapuan.co - Kecemasan merupakan emosi yang normal, inilah cara otak bereaksi terhadap stres atau peringatan bahaya.
Namun, anxiety disorders atau gangguan kecemasan adalah penyakit mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan konstan dan luar biasa.
Kecemasan berlebihan dapat membuatmu menghindari pekerjaan, interaksi dengan orang lain, dan situasi sosial yang dapat memperburuk gejala.
Baca Juga: Membantu Menenangkan Pikiran yang Cemas, Ahli Saran Lakukan Hal Ini
Gejala Anxiety Disorders
Melansir WebMD, gangguan kecemasan juga dapat membuat sulit bernapas, tidur, diam, dan berkonsentrasi.
- Panik, takut, dan gelisah
- Rasa tidak aman atau bahaya
- Kesulitan tidur
- Tidak bisa tenang dan diam
- Tangan atau kaki dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan
- Sesak napas
- Bernapas lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi)
- Mulut kering
- Mual
- Otot-otot tegang
- Pusing
- Memikirkan masalah berulang-ulang (merenung)
- Sulit berkonsentrasi
Jenis-Jenis Anxiety Disorders
Anxiety disorders terbagi menjadi beberapa jenis, seseorang bisa mengidap salah satunya hingga beberapa, seperti:
1. Gangguan kecemasan umum
Gangguan kecemasan umum menyebabkan kekhawatiran atau ketakutan berlebihan yang tidak realistis atau tidak spesifik.
Biasanya pengidap tidak mengetahui dirinya mengalami gangguan kecemasan umum, tapi mengalami gejalanya.
2. Gangguan panik
Gangguan panik mengakibatkan seseorang merasa ketakutan yang tiba-tiba dan intens, serta menyebabkan serangan panik.
Selama serangan panik, gejalanya seperti berkeringat, nyeri dada, tersedak, dan detak jantung berdebar (palpitasi).
Baca Juga: Cara Mengelola Kecemasan dan Overthinking dengan Brain Dumping, Apa Itu?
3. Gangguan kecemasan sosial
Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial membuat seseorang merasa takut luar biasa akan situasi sosial sehari-hari.
Orang dengan fobia sosial khawatir akan penilaian orang, merasa malu, dan berusaha menjadi sempurna.
4. Fobia
Fobia mengakibatkan seseorang mengalami ketakutan yang intens terhadap benda atau situasi tertentu, misalnya ketinggian atau hewan melata.
Ketakutan tersebut mengembangkan ketakutan atau jijik yang melebihi batas dan mencoba menghindarinya.
5. Agoraphobia
Seseorang dengan agoraphobia memiliki ketakutan berada di tempat yang sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat.
Misalnya, panik atau cemas saat berada di pesawat terbang, transportasi umum, atau berdiri dalam antrean orang banyak.
6. Obsesive compulsive disorder (OCD)
OCD menyebabkan seseorang merasa panik dengan melakukan tindakan sama yang berulang-ulang.
Pengidap OCD mungkin terobsesi pada kebersihan pribadi, memeriksa setrika, kompor, atau bahkan aktivitas fisik lainnya.
Baca Juga: Tips Meredakan Kecemasan yang Bisa Dicoba, Mulai dari Makan hingga Olahraga
7. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Gangguan kecemasan ini disebabkan oleh trauma, misalnya kekerasan seksual, kecelakaan, bencana alam, atau pengalaman yang tidak menyenangkan lainnya.
Gangguan ini menyebabkan seseorang merasa takut akan sebuah peristiwa tertentu yang dapat memicu gejalanya.
Kawan Puan, jangan mendiagnosis diri sendiri, ya.
Jika kamu merasa memiliki gangguan kecemasan dan ingin dikelola lebih baik, segeralah berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan bantuan. (*)