Selanjutnya, ia mengaku banyak berdiskusi dengan director supaya bisa menghidupkan gaya setiap karakter.
"Biasanya aku baca script, membedah karakter pemain terakhir kalau ada yang kurang paham berdiskusi sama director," tutur Fadillah.
Selain mempelajari setiap pemain, Fadillah juga harus memahami berbagai sisi film, mulai dari konsep hingga cerita di balik pembuatannya.
Dalam film Penyalin Cahaya, sang director ingin menunjukkan keadaan depresi, digambarkan melalui fashion tone warna gelap.
"Kalau di Penyalin Cahaya, pemilihan warna-warna dark sebetulnya karena ingin menggambarkan keadaan kalut," imbuh Fadillah.
Baca Juga: Menang Nominasi Terbanyak di FFI 2021, Ini Deretan Karakter Perempuan di Film Penyalin Cahaya
Tak heran, ketika menonton film Penyalin Cahaya Kawan Puan akan disuguhkan dengan warna hitam, abu-abu atau semacamnya.
Tak cuma penata busana, menghidupkan style fashion pemain film juga tak lepas dari peran pendukung lainnya, seperti make up, hair do dan wardrobe.
Keempat pekerjaan ini sangat berperan dalam menghidupkan karakter pemain, sebab setiap tokoh pasti memerlukannya.
Fadillah mengaku tidak ada halangan ketika melakukan kerja sama baik make up, hair do maupun wardrobe.
"Kuncinya komunikasi, apabila antar tim terjalin komunikasi yang baik pasti pembentukan karakter dapat berjalan mulus," tutup Fadillah.
Kawan Puan, ternyata menarik sekali ya cerita Fadillah Putri Yunidar dalam menghidupkan karakter di film Penyalin Cahaya. (*)