Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sudah tidak asing dengan istilah influencer. Akan tetapi, bagaimana dengan nano influencer?
Kamu mungkin jarang atau baru mendengar nano influencer walau sebetulnya istilah ini cukup sering digunakan.
Namun, perlu rasanya mengetahui apa itu nano influencer supaya kamu tidak salah sebut dengan influencer.
Ingin tahu apa itu nano influencer dan mengapa seseorang dijuluki sebagai influencer nano? Berikut definisinya seperti mengutip Ethos Marketing!
Baca Juga: 3 Manfaat Gunakan Nano Influencer untuk Promosi Bisnis Online
Mengenal istilah nano influencer
Nano influencer adalah pengguna media sosial yang memiliki 100 hingga 10.000 pengikut.
Mereka bisa merupakan pengguna media sosial seperti Instagram, TikTok, maupun Twitter.
Nano influencer berbeda dengan influencer profesional pada umumnya, mengingat jumlah pengikutnya belum sebanyak influencer besar.
Sebagian besar unggahannya juga lebih khas dan masih bersifat pribadi, seperti foto-foto diri sendiri, keluarga, teman, atau meme.
Walau begitu, nano influencer bisa memberi pengaruh bagi para pengikutnya di media sosial.
Tak heran, banyak pebisnis pemula atau lokal yang memanfaatkan jasa nano influencer untuk mempromosikan produk mereka.
Dalam hal ini, nano influencer akan menjadi alternatif yang terjangkau, efisien, dan otentik.
Belum lagi karena mereka bersedia menerima bayaran sedikit atau tanpa honor sekalipun.
Sebagai gantinya, biasanya nano influencer akan menerima produk gratis sebagai imbalan karena berpromosi di akun mereka.
Baca Juga: Strategi Promosi Perdana bagi Brand Baru yang Pakai Jasa Influencer
Pengaruh nano influencer
Walau jumlah pengikutnya masih lebih sedikit dibandingkan influencer profesional atau selebriti, tetapi pengaruh mereka terbilang lumayan.
Audiens mereka cenderung mudah terpengaruh, karena kebanyakan berasal dari teman dekat dan anggota keluarga.
Sebagaimana terungkap dalam survei Social Media Today, 60% orang menunjukkan bahwa ulasan dari orang terdekat akan lebih memengaruhi keputusan untuk membeli suatu produk.
Di samping itu, nano influencer juga disebut terlihat lebih natural ketika sedang berpromosi sehingga meyakinkan.
Dengan kata lain, walau pengaruhnya tidak seberapa, akan tetapi kesempatannya memberikan pengaruh kepada audiens cukup besar.
Jika sebanyak 60% dari 10.000 ribu pengikutnya terpengaruh, maka boleh jadi sebanyak itu pula jumlah produk yang berhasil ia jual.
Oleh karena itulah pebisnis skala kecil akan lebih tertarik menggunakan jasa nano influencer ketimbang influencer profesional yang bertarif mahal.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan nano influencer ini akan bertambah jumlah pengikutnya dan berubah menjadi kreator profesional.
Wah, sepertinya menjadi nano influencer juga bisa jadi pilihan karier yang menjanjikan nih Kawan Puan. (*)