Mengenal Savior Complex, Senang Bantu Orang Sampai Kewalahan

Ericha Fernanda - Kamis, 18 November 2021
Gejala dan dampak savior complex
Gejala dan dampak savior complex twinsterphoto

Parapuan.co Savior complex adalah sikap yang berorientasi untuk membantu dan menyelamatkan orang lain secara berlebihan.

Individu dengan savior complex memiliki kebutuhan untuk mengatasi masalah orang lain, terlepas apakah orang lain menginginkan bantuan atau tidak.

Sering kali tindakan ini dapat menyabotase diri sendiri, bahkan kewalahan secara mental dan fisik karena berlebihan memberi bantuan.

Baca Juga: 7 Tanda Self Sabotage yang Jadi Kebiasaan Buruk untuk Diri Sendiri

Gejala Savior Complex

Melansir Healthline, berikut ini tanda yang akan dialami jika seseorang mengalami savior complex, yaitu:

- Selalu tertarik menolong orang yang memiliki banyak masalah

- Percaya bahwa menolong orang adalah tujuan hidup

- Percaya bahwa dia mampu mengubah orang lain menjadi lebih baik

- Sering mengorbankan diri sendiri untuk menolong orang lain

- Merasa bersalah ketika tidak bisa menolong orang lain

- Merasa diri sendiri berguna saat membantu orang lain

Menolong orang lain saat mengalami kesulitan adalah sikap positif, tapi menganggap diri sendiri satu-satunya penemu solusi bukanlah tindakan bijak.

Empati itu penting, tapi ingatlah bahwa tidak semua masalah ada solusi langsung, misalnya trauma, penyakit, atau kesedihan.

Dampak Savior Complex

Mencoba menolong dan mengiyakan permintaan orang lain secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi fisik dan mental, antara lain:

1. Kehabisan energi

Menggunakan seluruh waktu dan energi untuk membantu orang lain dapat membuatmu memiliki sedikit energi untuk diri sendiri.

Akibatnya, kamu merasa energimu terkuras, lelah, letih, pusing, dan gejala fisik lainnya.

Baca Juga: Bukan Egois, Ini 5 Alasan Mengapa Mendahulukan Diri Sendiri Itu Baik

2. Masalah hubungan

Saat melihat sikap buruk pada pasangan atau sahabat, kamu mencoba mengubah sikap dan kepribadianya agar lebih baik.

Maksudmu baik, tapi bisa menimbulkan masalah hubungan jika kamu selalu berterus terang untuk memperbaiki kepribadiannya.

3. Merasa gagal

Memiliki pola pikir penyelamat atau ksatria penolong membuatmu merasa gagal jika tidak bisa mengatasi masalah orang lain.

Akibatnya, kamu mengalami kelelahan mental, kritik diri, ketidakmampuan, rasa bersalah, dan frustrasi.

4. Suasana hati buruk

Perasaan gagal dapat menyebabkan gangguan emosional yang tidak diinginkan, seperti depresi, kebencian, dan hilangnya kontrol diri.

Kamu seolah-olah terlahir untuk membantu orang. Akibatnya, suasana hati memburuk saat tidak bisa membantu mereka.

Baca Juga: Jangan Abaikan, Ini 5 Tanda Orang Terkasih sedang Mengalami Kesulitan

Cara Mengatasi Savior Complex

Tetap berpegang teguh pada keyakinan menolong itu baik, tapi ingat bahwa tidak semua orang ingin mendapatkan pertolongan.

Alih-alih bertindak, cobalah melatih keterampilan mendengarkan secara aktif dan memahami dengan baik maksud orang lain.

Hindari dorongan untuk menginterupsi dengan solusi dan saran yang menurutmu paling sesuai dengannya.

Sebaiknya, tunggu dulu sampai orang tersebut meminta bantuan. Jika tidak, tawarkan bantuan di akhir mereka bercerita.

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja