Parapuan.co - Acara 12th Kompas100 CEO Forum telah dihelat pada hari ini, Kamis (18/11/2021) di JCC Senayan.
Presiden Indonesia Joko Widodo dan sejumlah menteri turut menghadiri diskusi antara para pemerintah Indonesia, pimpinan perusahaan, dan komunitas-komunitas publik.
Diskusi kali ini mengusung tema Ekonomi Sehat 2022 untuk tahun ini.
Tema ini tak terlepas dari kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Baca Juga: Dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno, Intip Webinar Ekonomi Smart FM Ini
Sebagaimana diketahui, pandemi memengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia.
Perekonomian Indonesia merupakan salah satu bidang yang terdampak besar.
Begitu pula banyaknya ancaman kesehatan yang datang ke Indonesia.
Beberapa isu penting menjadi bahasan dalam Kompas100 CEO tahun ini.
Seperti menyoroti pentingnya peran industri kesehatan di Indonesia, termasuk tradisi research and development di bidang medis, hingga kesiapan kita dalam menjalani transformasi digital yang turut mendorong inovasi di sektor ekonomi.
Selain itu, kontribusi besar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga memberikan pengaruh positif bagi ekonomi nasional selama adanya pandemi.
Kompas100 CEO Forum ke-12 kali ini dilaksanakan secara hibrida, yakni menggabungkan format daring dan luring secara bersamaan.
Dalam acara ini, Jokowi menyampaikan bahwa banyak negara yang mengalami posisi ketidakpastian yang tinggi di berbagai keadaan.
Untuk itu, diperlukan persiapan dan antisipasi untuk menghindari berbagai kekacauan dan kompleksitasnya.
Dalam hal ini, penanganan Covid-19 merupakan kuncinya.
"Yang paling penting menurut saya kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu. Kita bisa mengendalikan yang namanya Covid. Kalau tidak bisa kita kendalikan, ekonomi akan turun dan terpuruk lagi," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta agar seluruh bangsa bekerja sama untuk mengantisipasi Covid-19.
"Kuncinya adalah gotong royong, kerja bersama-sama, solidaritas antar seluruh elemen bangsa," katanya.
Selain itu, sesi talkshow dihadiri oleh sejumlah menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dan Operating Partner East Ventures David Fernando Audy.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, ini Perbedaan Green Economy dan Ekonomi Sirkular
Tantangan Ekonomi 2022
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan bahwa di tahun 2022 Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan ekonomi.
"Ini golden moment Indonesia mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 walau masih ada tikungan. Tetapi kalau tikungan itu seperti sirkuit Mandalika, mendorong adrenalin," kata Airlangga.
Beberapa tantangan tersebut adalah pandemi Covid dan geopolitik antara China dan AS, dua mitra dagang Indonesia.
Kemudian ada tantangan inflasi yang tinggi (high inflation) di negara maju.
Airlangga mengatakan hal ini akan berdampak pada kondisi ekonomi di Indonesia.
"AS juga bicara mengenai tapering. Ke depan dengan super comodity harga energi jadi lebih tinggi, tentu persoalan bagi Indonesia karena harga energi yang tinggi berakibat pada APBN terutama terkait dengan utilitas listrik maupun subsidi energi," beber Airlangga.
Tantangan lain yang disebutkannya juga perubahan iklim yang mengancam dunia dan ketahanan pangan RI di tahun depan.
Airlangga menyatakan bahwa cuaca dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
"Kita tahu sepanjang tahun ini kita terbantu oleh musim hujan terus-menerus, sehingga pangan relatif kuat. Tapi menurut BMKG tahun depan berbeda, tentu ini yang harus kita jaga," tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Ekonomi Sirkular Lewat Hadirnya Toko Kelontong Nol Sampah
(*)