Parapuan.co - Seorang ayah bisa mengalami depresi pasca melahirkan, jadi bukan hanya seorang ibu saja yang merasakan hal tersebut.
Adapun berbagai hal yang dialami seorang ayah seperti kurang tidur, kekhawatiran akan biaya hidup, tanggung jawab baru, dan banyak hal lain yang dirasakan seorang pria di awal menjadi orang tua.
Mengutip dari NCT, ayah bisa mengalami depresi pasca melahirkan di tahun pertama menjadi orang tua.
Baca Juga: Hari Anak Internasional, Ini Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental Anak
Adapun fakta-fakta lain seputar depresi pasca melahirkan bagi seorang ayah yang hendaknya Kawan Puan ketahui, simak ya!
1. Depresi pasca melahirkan pada pria sering tak terdiagnosis
Waktu puncak depresi pasca melahirkan pada pria adalah tiga sampai enam bulan setelah kelahiran .
Seperti halnya depresi pascakelahiran pada ibu, apa yang dialami oleh pria sering kali tidak terdiagnosis.
Gejalanya bisa sangat mirip dengan stres sehari-hari karena memiliki bayi yang baru lahir.
2. Perubahan hormon berperan dalam depresi pasca melahirkan
Sama seperti seorang ibu, perubahan hormon mungkin membuat depresi pasca melahirkan pada ayah lebih mungkin terjadi.
Adapun hormon yang berperan dalam depresi pasca melahirkan yang dialami seorang ayah yakni testosteron, estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin.
Di mana beragam hormon tersebut dapat berubah pada ayah setelah bayi mereka lahir.
Baca Juga: 4 Tips Masak Bakso Goreng ala Malang yang Mudah, Kenyal dan Renyah
3. Berbagai faktor yang berperan dalam depresi pasca melahirkan
Usia menjadi salah satu faktor risiko penyebab depresi pasca melahirkan pada pria.
Misalnya ayah yang berusia di bawah 25 tahun lebih mungkin mengalami depresi pasca melahirkan daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua.
Namun demikian, usia bukanlah satu-satunya faktor risiko.
Ada faktor risiko lainnya yang berperan termasuk depresi dan kecemasan, tekanan keuangan, dan hubungan masa lalu antara ibu dengan anak.
Faktor lain yang membuat depresi pasca melahirkan pada pria lebih mungkin termasuk:
- masalah tidur atau menangis dengan bayi
- penyalahgunaan atau ketergantungan obat
- dan merasa tidak didukung oleh pasangannya.
Namun, sebab dan akibat tidak jelas sehingga faktor-faktor ini belum tentu menjadi penyebab langsung dari kesulitan kesehatan mental seorang pria.
4. Gejala depresi pasca melahirkan
Seorang pria yang mengalami depresi pasca melahirkan akan merasakan berbagai gejala seperti:
- ketakutan, kebingungan, ketidakberdayaan dan ketidakpastian tentang masa depan
- menarik diri dari kehidupan keluarga, pekerjaan dan situasi sosial
- mengalami keragu-raguan
- frustrasi, lekas marah, sinisme
- konflik pernikahan
- kekerasan pasangan
- perilaku orang tua yang negatif
- alkohol dan penggunaan narkoba
- insomnia
- gejala fisik seperti gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan dan berat badan, diare, sembelit, sakit kepala, sakit gigi dan mual.
Baca Juga: Mudah Dibuat dan Bernutrisi, Ini 5 Ide Camilan Puding untuk Anak
5. Depresi pasca melahirkan dapat berdampak pada hubungan dengan pasangan dan perkembangan anak
Depresi pasca melahirkan pada ayah dapat memengaruhi hubungannya dengan ibu dan bayi.
Tentunya hal ini juga berdampak pada hubungan antara ayah dan anak.
Bahkan depresi yang dialami ayah kaitkan dengan masalah emosional, sosial dan perilaku serta keterlambatan perkembangan pada anak-anak mereka.
Maka dari itu supaya depresi pasca melahirkan yang dialami ayah tidak berdampak jauh, alangkah baiknya segera berkonsultasi dan mendapatkan bantuan dari tenaga profesional di bidang kesehatan mental.
(*)