Parapuan.co - Hari ini, 20 November 2021, diperingati sebagai Hari Anak Sedunia dengan tema A Better Future for Every Child. Artinya, masa depan yang lebih baik untuk setiap anak.
Salah satu hambatan dalam mewujudkan masa depan lebih baik bagi anak adalah adanya eksploitasi atau kekerasan seksual yang makin marak.
Terlebih, saat ini anak sangat mudah mengakses gawai untuk berkomunikasi dan menggunakan media sosial.
Sebagai orang tua, sangat perlu untuk mengajarkan anak mengenali batasan dalam berinteraksi dengan orang asing, baik di dunia nyata maupun maya.
Baca Juga: Ketahui 5 Kategori Kekerasan pada Anak yang Wajib Dihindari
Bentuk-Bentuk Eksploitasi Seksual Anak Online
Melansir dari @kemenpppa, akun Instagram resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, inilah bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak secara online.
Lihat postingan ini di Instagram
1. Konten Seksual
Berupa materi yang menampilkan eksploitasi atau kekerasan seksual terhadap anak, seperti teks, foto, video, maupun audio.
2. Grooming
Berupa bujuk rayu untuk tujuan seksual online dan membangun hubungan emosional dengan anak untuk melakukan eksploitasi.
3. Sexting
Aktivitas online di chat room dengan berkirim pesan teks, foto mesum, dan video seksual untuk pemuasan seksual kepada anak.
4. Sextortion
Merupakan tindakan berbahaya seperti pemerasan seksual dengan mengancam anak untuk melakukan sesuatu agar konten seksualnya tidak disebarkan.
5. Siaran langsung
Berupa siaran langsung kekerasan seksual pada anak di media sosial dengan disaksikan banyak orang.
Baca Juga: Catat! Ini 4 Bentuk Kekerasan pada Anak yang perlu Orang Tua Tahu
Cara Mencegah Anak Menjadi Target Eksploitasi Seksual
1. Membangun komunikasi yang sehat dengan anak
2. Mendengarkan cerita anak meski terkadang membosankan bagi orang tua
3. Saat anak menceritakan pengalamannya berinteraksi secara online dengan orang asing, ajak diskusi anak untuk menghindari anak menjadi korban
4. Ajari anak untuk menjaga dan melindungi tubuh
5. Orang lain tidak boleh menyentuh bagian pribadi (dada, alat kelamin, paha, pantat) dan bagian tubuh sensitif lainnya
6. Ajari anak untuk menolak ajakan bertemu orang yang baru dikenal
7. Ajari anak untuk berkata TIDAK pada orang asing dan orang yang sudah dikenal (keluarga dekat, kerabat, teman, tetangga, dan lainnya) yang meminta mempertunjukkan bagian tubuh
Baca Juga: Hindari Kekerasan pada Anak, Orang Tua Perlu Punyai 4 Prinsip Ini
Ingatlah, siapa pun dapat menjadi target eksploitasi seksual, baik dilakukan oleh orang terdekat maupun orang asing.
Untuk itu, penting mengedukasi sejak dini tentang kesehatan dan perlindungan seksual pada anak untuk mencegah eksploitasi seksual.
Kawan Puan, jika kamu mengalami atau melihat kasus kekerasan baik terhadap perempuan atau anak, segera laporkan ke hotline layanan SAPA 129 atau WA ke 08111 129 129.