Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa di tanggal 20 November setiap tahunnya adalah Hari Anak Internasional atau Hari Anak Sedunia?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 20 November sebagai Hari Anak Sedunia yang dirayakan secara internasional.
Tujuan PBB menetapkan adanya Hari Anak Internasional ini adalah untuk mempromosikan kebersamaan di seluruh dunia.
Lalu tak cuma itu Kawan Puan. PBB pun ingin dengan adanya Hari Anak Internasional kesadaran akan masalah yang dihadapi anak-anak semakin meningkat.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka di Hari Anak Sedunia, Hindari Mengucapkan 5 Kalimat Ini pada Anak
Dengan kesadaran kita terhadap masalah yang dihadapi anak, maka kita pun bisa berusaha meningkatkan kesejahteraan bagi semua anak.
Lalu bagaimana ya, awal mula serta cara kita merayakan Hari Anak Internasional?
Awal mula Hari Anak Internasional
Melansir dari National Today, Hari Anak Internasional awal mulanya dari kebaktian khusus yang didedikasikan untuk anak-anak.
Kebaktian ini dilakukan oleh Pendeta Dr. Charles Leonard pada bulan Juni tahun 1857.
Leonard menamai hari itu sebagai Rose Day meski kemudian berubah jadi Flower Sunday, dan kemudian dinamai Hari Anak.
Hari Anak sendiri pertama kali dinyatakan sebagai sebuah perayaan sekaligus hari libur nasional oleh Republik Turki pada 23 April 1920.
Sejak saat itu, Turki pun merayakan Hari Anak setiap tanggal 23 April.
Presiden Republik Turki, Mustafa Kemal Atatürk secara resmi membenarkan perayaan Hari Anak dan membuat deklarasi resmi secara nasional pada tahun 1929.
PBB sendiri menetapkan Hari Anak Internasional ini pada tahun 1954.
Lalu kemudian Majelis Umum PBB mengadopsi bentuk perluasan dari Deklarasi Hak Anak pada tanggal 20 November 1959.
Sejak saat itu secara tidak langsung Hari Anak Internasional ditetapkan dan dirayakan setiap tanggal 20 November.
Penetapan inilah yang kemudian membuat perbedaan kapan sebenarnya Hari Anak Internasional dirayakan.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Internasional, Ini 5 Tempat Wisata Ramah Anak
Deklarasi Hak Anak
Pada tahun 1924, PBB mengadopsi dokumen ini sebagai pernyataannya tentang hak-hak anak.
Teks asli deklarasi hak-hak anak itu berbunyi:
1. Anak harus diberikan sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik material maupun spiritual.
2. Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit harus disusui, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang nakal harus diasuh, dan anak yatim piatu dan anak terlantar harus dinaungi dan ditolong.
3. Anak harus menjadi yang pertama menerima bantuan pada saat kesusahan.
4. Anak harus ditempatkan pada pada posisi mencari nafkah dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.
5. Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus diabdikan untuk melayani sesamanya.
Kondisi anak di dunia pada saat ini
Adanya Hari Anak Internasional juga membuat kita perlu tahu bagaimana kondisi anak-anak di dunia pada saat ini.
Masih melansir dari National Today, disebutkan bahwa ada sekitar 153 juta anak berusia 5 hingga 14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.
Kemudian ada sekitar 264 juta anak yang tidak sekolah.
90% anak penyandang disabilitas pun tidak bersekolah. Mereka bahkan menghadapi berbagai hambatan, mulai dari stigma dan ketidaktahuan hingga kurangnya infrastruktur, materi, dan guru terlatih.
Sementara itu, diperkirakan ada 150 juta anak-anak di seluruh dunia yang terlibat dalam praktik pekerja anak, bahkan tidak memiliki kesempatan menikmati masa kecilnya.
Kawan Puan, marilah di Hari Anak Internasional ini kita bisa lebih tahu tantangan apa yang dihadapi oleh anak-anak di dunia.
Hal ini juga seiring dengan tema Hari Anak Internasional 2021, Masa Depan yang Lebih Baik untuk Setiap Anak.
Baca Juga: Banyak Anak Perempuan di Wilayah Terpencil yang Jadi Korban Kekerasan
(*)