Sejak dini, Agnes sudah kehilangan rasa percaya diri, hingga akhirnya ibundanya mengijinkan rebonding atau teknik meluruskan rambut ketika ia SMP.
"Jadi aku rebonding dari kelas satu SMP hingga tiga SMA, selama enam tahun non-stop rebonding, karena pada era itu ya memang acuan cantik itu rambut lurus," ungkap Agnes.
"Aku bahkan sampai enggak masuk geng populer, apalagi kan pengakuan cantik waktu SMP itu penting ya," imbuhnya.
Ia juga memaparkan saat itu dirinya tak memiliki masalah lain selain rambut keriting, tetapi hal itu justru membuatnya tak dilirik oleh lawan jenis.
Baca Juga: Tanpa Alat Styling, Cobain yuk Mengeriting Rambut dengan Cara Alami
Hal ini berbeda jauh ketika teman sekolahnya melihat hasil rebonding-nya.
"Pas rambutku sudah lurus, mereka pada bilang aku cantik, bahkan bisa punya pacar," ujar Agnes.
Namun, saat rambut keritingnya mulai kembali, ia kembali mendapat ejekan bahkan saran untuk kembali ke salon.
Agnes juga sempat berpikir apakah dirinya hanya terlihat cantik apabila berambut lurus, hal inilah yang membuatnya terus melakukan rebonding rambut.
Hingga akhirnya, ketika memasuki Universitas Negeri pikiran Agnes mulai terbuka.