Jika Kawan Puan memiliki gejala-gejala ini, segera temui dokter.
Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu adalah penting.
Jangan makan, minum, atau menggunakan obat pereda nyeri, antasida, pencahar, atau bantalan pemanas.
Mendiagnosis usus buntu bisa jadi rumit.
Gejalanya seringkali tidak jelas atau mirip dengan penyakit lain, termasuk masalah kandung empedu, infeksi kandung kemih atau saluran kemih, penyakit Crohn, gastritis, batu ginjal, infeksi usus, dan masalah ovarium.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini 4 Kebiasaan yang Bisa Mengancam Kesehatan Usus Kamu
Kapan harus mendapat penanganan medis?
Mengutip dari NHS, Kawan Puan harus segera mendapat penanganan medis ketika mengalami sakit perut yang berangsur-angsur semakin parah, segera hubungi dokter umum atau ke IGD.
Pada perempuan, gejala yang mirip dengan apendisitis terkadang dapat disebabkan oleh penyebab ginekologis, seperti kehamilan ektopik, nyeri haid, atau penyakit radang panggul (PID).
Tetapi kondisi apa pun yang menyebabkan sakit perut terus-menerus memerlukan perhatian medis yang mendesak.
Hubungi layanan darurat untuk meminta ambulans jikakamu mengalami rasa sakit yang tiba-tiba memburuk dan menyebar ke seluruh perut, atau jika rasa sakit kamu membaik untuk sementara sebelum memburuk lagi.
Jika rasa sakit mereda untuk sementara waktu tetapi kemudian memburuk, usus buntumu mungkin telah pecah.
Usus buntu yang pecah dapat menyebabkan peritonitis, yang merupakan infeksi serius pada lapisan dalam perut.
(*)