Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari selebgram Anya Geraldine.
Pasalnya, belum lama ini Anya mendadak harus menjalani sebuah operasi.
Hal ini diungkapkannya lewat unggahan di Instagram pribadinya, Jumat (19/11/2021) kemarin.
Lewat unggahannya, Anya pun memamerkan foto terbaring di rumah sakit dan meminta doa.
"Wish me luck (Emoji)
-
ngira nya cuma sakit ringan biasa selalu dipaksain tiap hari eh tapi ternyata mendadak hrs op huhu jadi nunda semua pdhl hari ini ada presscon @layanganputus.md & premiere film @filmyowisbenofficial maaf gabisa dtg," ungkap Anya Geraldine.
Baca Juga: Raditya Dika Jalani Operasi Usus Buntu, Kenali Gejala Penyakitnya yang Kerap Diabaikan
Melalui Instagram story-nya, Anya pun mengungkapkan bahwa operasinya pun berjalan lancar.
"Alhamdulillah operasinya lancar, makasih doanya teman-teman," tulis Anya.
Hingga diketahui kemudian bahwa perempuan 25 tahun ini baru saja menjalani operasi apendisitis.
Apa itu penyakit apendisitis yang dialami oleh Anya Geraldine?
Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu, hingga biasa disebut juga dengan radang usus buntu.
Ini adalah keadaan darurat medis yang hampir selalu membutuhkan pembedahan sesegera mungkin untuk mengangkat usus buntu.
Mengutip dari WebMD, di AS, 1 dari 20 orang akan mendapatkan radang usus buntu di beberapa titik dalam hidup mereka.
Meskipun dapat menyerang pada usia berapa pun, radang usus buntu jarang terjadi pada anak-anak di bawah 2 tahun.
Ini kemungkinan besar memengaruhi orang-orang berusia antara 10 hingga 30 tahun.
Apendisitis terjadi ketika usus buntu tersumbat, seringkali oleh kotoran, benda asing (sesuatu di dalam dirimu yang tidak seharusnya ada), atau kanker.
Penyumbatan juga dapat terjadi akibat infeksi, karena usus buntu dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi apa pun di dalam tubuh.
Baca Juga: Usus yang Sehat Dapat Mencegah Penyakit Jantung! Ini 5 Makanan yang Perlu Dikonsumsi
Gejala Apendisitis
Gejala klasik radang usus buntu meliputi:
- Nyeri di perut kanan bawah atau nyeri di dekat pusar yang bergerak ke bawah. Ini biasanya merupakan tanda pertama.
- Kehilangan selera makan
- Mual dan muntah segera setelah sakit perut dimulai
- Perut bengkak
- Demam
- Tidak bisa buang bensin
Gejala apendisitis lain yang kurang umum meliputi:
- Nyeri tumpul atau tajam di mana saja di perut bagian atas atau bawah, punggung, atau bagian belakang
- Kencing yang menyakitkan atau sulit
- Muntah sebelum sakit perut dimulai
- Kram parah
- Sembelit atau diare dengan gas
Jika Kawan Puan memiliki gejala-gejala ini, segera temui dokter.
Diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu adalah penting.
Jangan makan, minum, atau menggunakan obat pereda nyeri, antasida, pencahar, atau bantalan pemanas.
Mendiagnosis usus buntu bisa jadi rumit.
Gejalanya seringkali tidak jelas atau mirip dengan penyakit lain, termasuk masalah kandung empedu, infeksi kandung kemih atau saluran kemih, penyakit Crohn, gastritis, batu ginjal, infeksi usus, dan masalah ovarium.
Baca Juga: Jarang Disadari, Ini 4 Kebiasaan yang Bisa Mengancam Kesehatan Usus Kamu
Kapan harus mendapat penanganan medis?
Mengutip dari NHS, Kawan Puan harus segera mendapat penanganan medis ketika mengalami sakit perut yang berangsur-angsur semakin parah, segera hubungi dokter umum atau ke IGD.
Pada perempuan, gejala yang mirip dengan apendisitis terkadang dapat disebabkan oleh penyebab ginekologis, seperti kehamilan ektopik, nyeri haid, atau penyakit radang panggul (PID).
Tetapi kondisi apa pun yang menyebabkan sakit perut terus-menerus memerlukan perhatian medis yang mendesak.
Hubungi layanan darurat untuk meminta ambulans jikakamu mengalami rasa sakit yang tiba-tiba memburuk dan menyebar ke seluruh perut, atau jika rasa sakit kamu membaik untuk sementara sebelum memburuk lagi.
Jika rasa sakit mereda untuk sementara waktu tetapi kemudian memburuk, usus buntumu mungkin telah pecah.
Usus buntu yang pecah dapat menyebabkan peritonitis, yang merupakan infeksi serius pada lapisan dalam perut.
(*)