3. Trikomoniasis
Infeksi menular seksual yang umum ini disebabkan oleh parasit bersel satu mikroskopis yang disebut trichomonas vaginalis.
Organisme ini menyebar selama hubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi.
Pada perempuan, trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina, dan dapat menyebabkan gejala.
Tak sampai itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko pengidap terkena infeksi menular seksual lainnya.
Baca Juga: Dampak Gangguan Makan pada Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
4. Vaginitis tidak menular
Selain itu, perlu dipertimbangkan pemakaian semprotan vagina, douche, sabun wangi, deterjen wangi, dan produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan vagina.
Karena, benda asing seperti kertas tisu atau tampon yang terlupakan, di dalam vagina juga dapat mengiritasi jaringan vagina.
5. Sindrom genitourinari menopause (atrofi vagina)
Penurunan kadar estrogen setelah menopause atau operasi pengangkatan indung telur juga dapat menyebabkan lapisan vagina menipis.
Bahkan, sebagian orang mengaglami iritasi, rasa terbakar, dan kekeringan pada vagina.
Nah, itulah ulasan terkait vaginitis yang menjadi salah satu masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Semoga kita dapat menghindarinya, ya, Kawan Puan! (*)