Ada Dugaan Perebutan Hak Asuh Gala Sky, Kak Seto Beri Peringatan Penting Ini

Alessandra Langit - Minggu, 21 November 2021
Hak asuh Gala Sky, anak Vanessa Angel, menjadi pertanyaan
Hak asuh Gala Sky, anak Vanessa Angel, menjadi pertanyaan Instagram/Vanessaangelofficial

Parapuan.co - Kawan Puan, nama anak Vanessa Angel, Gala Sky, menjadi pembicaraan kembali setelah hak asuhnya diperebutkan.

Usai Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah meninggal pada kecelakaan di Tol Jombang, nasib Gala Sky menjadi pertanyaan banyak orang.

Baru-baru ini, keluarga dari mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah saling merebutkan hak asuk anak semata wayang pasangan tersebut.

Pada Minggu (21/11/2021), ayah dari Vanessa Angel, Doddy Soedrajat, mengatakan pada awak media bahwa ia ingin surat perjanjian untuk Gala.

Dengan surat perjanjian tersebut, Doddy merasa akan memudahkan kedua keluarga untuk dengan adil mengurus Gala.

"Pasti untuk kunjungan, kalau sudah ditetapkan hukum kalau Gala diasuh sama saya atau keluarga Bibi nanti bawa perdua hari atau gimana," kata Doddy, dikutip dari Grid.ID.

Baca Juga: Kondisi Terbaru Gala Sky, Luka Mulai Pulih dan Sudah Bisa Bercanda

Doddy berharap tidak ada konflik di antara kedua keluarga, maka surat perjanjian tersebut menjadi penting.

Ayah mendiang Vanessa Angel itu masih menunggu pengadilan untuk menetapkan hak asuh dari cucunya.

"Penetapannya kan sama pengadilan nanti ditetapkan hak asuhnya, diambil oleh keluarga saya atau Bibi, kalau ambil weekend jangan sampai enggak dikasih kan sudah ada perjanjian," jelas Doddy.

Pengadilan sendiri kabarnya sudah menetapkan bahwa hak asuh Gala Sky jatuh ke tangan ayah dari Bibi Andriansyah, Faisal.

Tak lama dari penetapan tersebut, Doddy mulai datang ke pengadilan menuntut surat perjanjian dan masih menunggu keputusan hak asuh.

Isu perebutan hak asuh Gala Sky pun kini menjadi kian ramai di media sosial.

Melihat masalah ini, psikolog anak Kak Seto pun angkat bicara sebagai peringatan kepada dua belah pihak keluarga.

Kak Seto percaya bahwa perebutan hak asuh tersebut akan memberikan dampak buruk pada perkembangan anak.

Anak akan cenderung bingung dengan makna keluarga dan perasaan cinta kepada keluarga mana yang harus dia salurkan.

"Tentu anak menjadi bingung mencintai keluarga Ayah maupun Ibunya," kata Kak Seto.

Baca Juga: Cerita Penjual Nanas Lihat Gala Sky Merangkak dan Menangis Usai Kecelakaan

"Apa lagi saya kira Ayah dan Ibunya tetap dalam suasana yang akrab yang mesra jangan sampe ‘kedua orangtua’ ini merusak susana keindahan," katanya lebih lanjut.

Kak Seto berharap agar alih-alih merebutkan hak asuh, kedua keluarga harus membangun suasana yang baik dan sehat untuk pertumbuhan Gala.

"Dia sudah kehilangan orang yang dicintai, mohon dengan hormat agar tidak diceburkan di dalam wilayah konflik yang membuat hati anak terluka," jelas Kak Seto.

Hal yang membuat Kak Seto resah adalah jejak digital terkait perebutan hak asuh ini yang nantinya bisa diakses oleh Gala.

Kelak, Gala bisa melihat jejak digital mulai dari kasus meninggalnya ayah dan ibunya hingga keributan antar keluarga.

Menurut Kak Seto, hal tersebut bisa menjadi beban yang berat dan menyedihkan hati Gala.

"Ini juga akan terekam di media sosial yang akan panjang yang nanti suatu saat anak sudah besar akan menjadi suatu yang menyedihkan," tegas Kak Seto.

Kak Seto menilai bahwa kedua keluarga harus bersikap dewasa dan membicarakan masalah ini baik-baik karena dapat berdampak jangka panjang.

Baca Juga: Putra Vanessa Angel Selamat dari Kecelakaan Maut, Ini Pentingnya Car Seat untuk Anak saat Berkendara

"Ini yang paling penting kedewasaan sikap dari kedua keluarga, mohon bicara dengan baik-baik sehingga tidak membuat anak terpuruk dalam suasana jangka panjang," tutup Kak Seto.

Masalah hak asuh Gala Sky sampai sekarang masih belum ada keputusan yang pasti.

Netizen di media sosial merasa iba dengan kondisi Gala di tengah keributan ini dan terus mengawal kedua keluarga mendiang orang tua Gala.

(*)

Sumber: Grid.ID
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja