Namun, sampai saat ini Taliban telah menerbitkan aturan yang mengatur cara berpakaian hingga karier dan pendidikan perempuan di Afghanistan.
Kebebasan pers juga menjadi salah satu janji Taliban. Namun, ada banyak laporan kekerasan yang terjadi pada wartawan di Afghanistan.
Taliban juga membatasi penyiaran berita dan pakaian jurnalis perempuan yang tampil di hadapan publik.
Setelah dua dekade memiliki kebebasan penyiaran, kini Afghanistan harus menghadapi pembatasan penayangan televisi.
Setelah Taliban berhenti berkuasa pada tahun 2001, puluhan saluran televisi dan stasiun radio didirikan kembali dengan bantuan dari banyak pihak.
Baca Juga: Hadir di Sidang Umum PBB, Aktivis Perempuan Afghanistan Desak Pemimpin Global
Afghanistan pun sebelumnya bebas menayangkan banyak program hiburan, dari kompetisi menyanyi hingga drama atau sinetron Turki dan India.
Kondisi Afghanistan saat ini kembali sama seperti ketika Taliban sebelumnya memerintah dari 1996 hingga 2001.
Masyarakat Afghanistan kini berharap agar kondisi tidak seburuk masa kekuasaan Taliban sebelumnya.
Saat itu, masyarakat yang tertangkap menonton televisi akan menghadapi hukuman.
Tak hanya itu, set elektronik mereka akan dihancurkan dan pemilik pemutar video akan ditangkap.