Maka dari itu, dr. Wiropan menjelaskan “Pemeriksaan untuk pasutri yang mengalami infertilitas harus dilakukan oleh keduanya tidak hanya istri atau suami saja."
Dokter ini pun menjelaskan, "Untuk suami bisa melakukan analisis sperma, sementara istri bisa melakukan USG Transvaginal, HSG (Histerosalpingografi), dan pemeriksaan hormonal."
Pasalnya, senada dengan yang diungkapkan dr. Wiropan, melansir Nakita.id, hal yang sama pun diungkapkan dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS dari Morula IVF Surabaya.
Menurutnya, sebelum melakukan program kehamilan inseminasi buatan, perlu dilihat lebih dulu, apakah sperma sang suami sudah memenuhi syarat atau belum.
Pasalnya, dalam proses inseminasi buatan, sperma menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan.
Baca Juga: Nikita Willy Jalani Inseminasi Buatan, Ini Dia Program Hamil yang Dijalani Istri Indra Priawan
"Untuk mengetahui sperma suami memenuhi syarat atau tidak, cara yang bisa dilakukan adalah analisis sperma (sperm analysis)," ungkap dr. Benny.
"Apabila melakukan analisis sperma, hasil yang keluar ada tiga hal, yaitu jumlah sperma (normalnya minimal 15 juta/cc), pergerakan sperma, dan bentuk sperma (minimal 4% yang normal)," jelas dr. Benny.
Namun, kamu perlu tahu bahwa analisis sperma ini tidak bisa hanya dilihat saat ejakulasi, maka itu harus dilakukan dalam pantauan dokter.
"Sperma yang kental, putih mengkilat, dan jumlah yang banyak belum tentu memenuhi syarat," terang dr. Benny menegaskan.
Selain itu, dr. Benny bilang, "Nah, untuk inseminasi, umumnya membutuhkan 4 juta sperma. Angka tersebut biasanya akan mendekati keberhasilan ketimbang proses hamil alami."