Suami Perlu Lakukan Analisis Sperma sebelum Program Inseminasi Buatan

Aghnia Hilya Nizarisda - Senin, 22 November 2021
Ilustrasi sperma yang berperan penting dalam program kehamilan inseminasi buatan.
Ilustrasi sperma yang berperan penting dalam program kehamilan inseminasi buatan. The Verge

Parapuan.co - Kehamilan dan mendapatkan momongan ialah salah satu keinginan dari sebagian besar pasangan yang sudah menikah.

Sayangnya, tidak semua pasangan suami istri memiliki peluang untuk bisa hamil secara alami.

Maka itu, tak heran, banyak pasangan yang rela menempuh perjalanan jauh dan perjuangan berat untuk mendapatkan buah hati dengan ikut program kehamilan.

Program kehamilan dilakukan jika pasangan tersebut memiliki masalah kesuburan atau infertilitas.

Selaras dengan itu, dr. Wiropan, Sp.OG klinisi dari Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Buah Hati Pamulang menjelaskan terkait infertilitas.

Baca Juga: Jika Ingin Lakukan Inseminasi Buatan, Perhatikan Saran Dokter Ini

"Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk untuk mendapatkan kehamilan hidup setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa alat kontrasepsi," terang dr. Wiropan.

Tidak hanya itu, dr. Wiropan pun menjelaskan bahwa selain program kehamilan bayi tabung (IVF), ada program lainnya yakni inseminasi buatan.

Inseminasi buatan merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim.

Tujuan dari program yang juga kerap disebut dengan Intrauterine Insemination (IUI) ini ialah meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi.

Dengan begitu, metode inseminasi buatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma.

Maka dari itu, dr. Wiropan menjelaskan “Pemeriksaan untuk pasutri yang mengalami infertilitas harus dilakukan oleh keduanya tidak hanya istri atau suami saja."

Dokter ini pun menjelaskan, "Untuk suami bisa melakukan analisis sperma, sementara istri bisa melakukan USG Transvaginal, HSG (Histerosalpingografi), dan pemeriksaan hormonal."

Pasalnya, senada dengan yang diungkapkan dr. Wiropan, melansir Nakita.id, hal yang sama pun diungkapkan dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS dari Morula IVF Surabaya.

Menurutnya, sebelum melakukan program kehamilan inseminasi buatan, perlu dilihat lebih dulu, apakah sperma sang suami sudah memenuhi syarat atau belum.

Pasalnya, dalam proses inseminasi buatan, sperma menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan.

Baca Juga: Nikita Willy Jalani Inseminasi Buatan, Ini Dia Program Hamil yang Dijalani Istri Indra Priawan

"Untuk mengetahui sperma suami memenuhi syarat atau tidak, cara yang bisa dilakukan adalah analisis sperma (sperm analysis)," ungkap dr. Benny.

"Apabila melakukan analisis sperma, hasil yang keluar ada tiga hal, yaitu jumlah sperma (normalnya minimal 15 juta/cc), pergerakan sperma, dan bentuk sperma (minimal 4% yang normal)," jelas dr. Benny.

Namun, kamu perlu tahu bahwa analisis sperma ini tidak bisa hanya dilihat saat ejakulasi, maka itu harus dilakukan dalam pantauan dokter.

"Sperma yang kental, putih mengkilat, dan jumlah yang banyak belum tentu memenuhi syarat," terang dr. Benny menegaskan.

Selain itu, dr. Benny bilang, "Nah, untuk inseminasi, umumnya membutuhkan 4 juta sperma. Angka tersebut biasanya akan mendekati keberhasilan ketimbang proses hamil alami."

 

Nah, bagi Kawan Puan yang berdomisili di Tangerang Selatan, kamu tidak perlu lagi menempuh perjalanan hingga ke luar kota untuk program kehamilan.

Bisa begitu karena Klinik Fertilitas Indonesia kini sudah resmi ada di RS Buah Hati Pamulang.

Bahkan, sebelum melakukan tindakan inseminasi buatan, Kawan Puan juga juga bisa melakukan pemeriksaan analisis sperma dan tentunya konsultasi program kehamilan di sana.

“Berdasarkan data dari WHO di Indonesia, terdapat 14% pasangan suami-istri yang mengalami gangguan fertilitas," ujar dr. Nurhayati Pratiwi, MARS

"Hal inilah yang melatarbelakangi kami membuka layanan klinik fertilitas yang bekerja sama dengan PT. Morula Indonesia.

Sehingga diharapkan dapat membantu para pejuang buah hati mewujudkan impian mereka dalam memiliki keturunan yang sehat dan berkualitas," tambah dr. Nurhayahati.

Baca Juga: Selain Gaya Hidup, Ini Alasan Mengapa Inseminasi Buatan Bisa Gagal

 

 

 

Klinik Fertilitas Indonesia kini memiliki 66 cabang, termasuk RSIA Buah Hati Pamulang yang merupakan Klinik Fertilitas Indonesia Pertama di Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Tangerang Selatan.

Klinik Fertilitas Indonesia selain berdiri di Kota Tangerang Selatan, ada di kota besar lainnya seperti Palembang, Solo, Sragen, Jakarta, Serang, Lampung, Samarinda dan kota-kota lainnya.

"Seluruh cabang Klinik Fertilitas Indonesia termasuk RSIA Buah Hati Pamulang didukung penuh oleh Klinik Fertilitas Indonesia dalam hal pelatihan tenaga kesehatan dan juga pemasaran.

"Tujuan kami mendirikan Klinik Fertilitas Indonesia di RSIA Buah Hati Pamulang untuk membantu pasangan suami istri di Tangerang Selatan dan sekitarnya yang kesulitan mendapatkan buah hati.

Harapan kami dengan hadirnya kami di RSIA Buah Hati Pamulang, masyarakat Tangerang Selatan tidak perlu ke luar kota untuk mendapatkan layanan program kehamilan," pungkas Arif Permana sebagai Regional Business Operation Klinik Fertilitas Indonesia. (*)

 



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat