2. Takut menyakiti perasaan orang lain
Sejumlah 67% responden takut menyakiti perasaan jika mereka menolak permintaan atau nasihat dari anggota keluarga lainnya.
Akibatnya, mereka kerap melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak diminati untuk menyenangkan orang lain.
3. Sudah menjadi kebiasaan
Karena terlalu sering, total 48% responden menganggap people pleaser sudah menjadi kebiasaan di lingkup keluarganya.
Jika konsisten dilakukan, kebiasaan menjadi people pleaser menyebabkan sulitnya mengambil keputusan dan bergantung pada orang lain.
4. Takut kehilangan atau ditinggalkan
Menolak adalah dimensi tersulit bagi people pleaser, jadi total 57% dari responden melakukannya karena takut kehilangan dan ditinggalkan.
Mereka menjadi tergantung akan orang lain, sehingga keberadaan anggota keluarga penting baginy agar tidak ditinggalkan.
Baca Juga: Tanda People Pleaser dan Caranya Berhenti dari Kebiasaan Ini, Simak!
Dampak Positif
Dampak positif yang dirasakan responden bersikap people pleaser di lingkungan keluarga, antara lain:
- Mampu menjaga hubungan.
- Memiliki toleransi yang tinggi.
- Dikenal peduli dengan orang lain.
- Memperluas relasi
- Kemampuan diri terus meningkat.
Dampak Negatif
Sedangkan, dampak negatif dari sikap people pleaser di lingkungan keluarga, meliputi:
- Merasa dimanfaatkan orang lain.
- Selalu memprioritaskan orang lain.
- Pendapat kurang didengar.
- Pendirian tidak tetap atau labil.
- Memendam perasaan.
Kawan Puan, membantu dan menyenangkan orang lain itu baik. Tapi, tidak semua hal bisa kamu atasi untuk memprioritaskan mereka.
Cobalah mengetahui batas dirimu, perlahan-lahan berlatihlah mengatakan TIDAK pada hal-hal yang membuatmu kewalahan. (*)