Ini Dia Ciri Keluarga Sehat dan 4 Cara untuk Mewujudkannya, Apa Saja?

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 22 November 2021
Kunci sukses wujudkan keluarga sehat
Kunci sukses wujudkan keluarga sehat Dok. Lemonilo

Parapuan.co - Memiliki keluarga yang bahagia dan hangat pasti menjadi harapan banyak orang.

Di tengah pandemi Covid-19 yang sudah hampir 2 tahun dijalani ini, banyak dari kita menjadi lebih intens bersama keluarga.

Kita semua "dipaksa" untuk lebih sering berada di rumah saja dan berkumpul bersama keluarga.

Sehingga suasana keluarga yang menyenangkan akan membuatmu lebih nyaman.

Selain keluarga yang bahagia, Kawan Puan pasti juga ingin memiliki keluarga sehat.

Tak hanya secara fisik tapi juga secara mental dan hubungan antar keluarga. 

Baca Juga: 4 Penyebab Utama Depresi, Mulai Riwayat Keluarga hingga Kepribadian

Definisi dan ciri keluarga sehat

Menurut WHO, sehat adalah suatu kondisi yang komplit, tak hanya bebas dari penyakit, kelemahan, atau kecacatan, tetapi merupakan sebuah kondisi yang sejahtera baik fisik maupun mental, sehingga bisa hidup dan beraktivitas dengan baik secara sosial dan ekonomi. 

“Kalau disimpulkan, keluarga sehat adalah keluarga yang memiliki kondisi kesehatan yang ideal dan komplit baik dari sisi psikologis, biologis, dan kesejahteraan sosial.

"Segala aspek tersebut harus dijaga secara sistematik dan sinergis agar mampu menciptakan kesehatan yang optimal dalam sebuah keluarga,” ujar dr. Abi Noya, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

dr. Abi menambahkan setiap individu dalam keluarga perlu menjalankan faktor-faktor tersebut secara bersama.

Artinya, untuk menunjang kesehatan keluarga diperlukan peran serta yang berkesinambungan antara setiap anggota keluarga.

Berikut ini hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan keluarga sehat.

1. Pemenuhan asupan gizi

Tidak susah untuk menentukan jenis makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Tapi yang mungkin jarang diperhatikan adalah porsi dan jenis makanannya.

Untuk mempermudah, kita bisa merujuk pada panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan. 

“Dari panduan Isi Piringku ini yang diutamakan adalah kelengkapan dan porsinya. Sesuaikan dengan selera, yang penting porsinya tidak berlebihan. Idealnya buah dan sayur harus selalu ada dalam piring kita, bukan hanya salah satunya saja," ujar dr. Abi.

dr. Abi pun menambahkan, selain pada pola makan, mencuci tangan dengan benar juga penting untuk kesehatan.

Kebutuhan air putih harian juga perlu diperhatikan dan dipenuhi.

"Untuk menunjang kesehatan pola makan ini, kita juga perlu mencuci tangan sebelum makan, sesudah makan dan saat menyiapkan makanan. Jangan lupa juga untuk minum air putih,” tambahnya.

Baca Juga: Sulit Berkata Tidak, Ini 4 Ciri People Pleaser di Lingkungan Keluarga

2. Aktivitas fisik bersama keluarga

Aktivitas fisik ini sebaiknya dibiasakan untuk dilakukan minimal selama 30 menit setiap hari.

Hal ini sangat penting supaya kita tidak hanya diam saja, apalagi saat ini kita lebih banyak beraktivitas di rumah karena pandemi.

Menurut dr. Abi, beberapa aktivitas yang bisa dilakukan adalah jalan santai, melakukan pekerjaan rumah bersama keluarga, atau berjalan bersama hewan peliharaan.

Untuk aktivitas yang sedang, bisa melakukan jalan cepat di permukaan yang rata, bersepeda santai, berkebun, mencuci mobil, atau bisa juga mencoba menari aerobik bersama keluarga.

3. Kebiasaan sederhana

Kebiasaan yang sama-sama bisa kita bentuk adalah membatasi screen time, mulai dari televisi, komputer, gadget, dan media sosial.

Batasi cukup selama dua jam setiap hari, sisanya gunakan untuk hal-hal yang produktif dan kreatif.

Kedua, lakukan aktivitas fisik selama 30 menit.

Ketiga, biasakan untuk melibatkan anggota keluarga untuk menjalani pola hidup yang sehat.

Yang keempat, biasakan untuk memiliki rutinitas yang jelas dan teratur, mulai dari makan, beraktivitas, hingga beristirahat.

Baca Juga: 5 Tips Berolahraga dan Tetap Aktif saat Traveling, Apa Saja?

4. Komunikasi

Komunikasi antar anggota keluarga juga menjadi hal yang penting.

Ini merupakan kunci sukses terwujudnya keluarga sehat, tak hanya secara fisik namun juga hubungan yang sehat.

“Terakhir, biasakan untuk mengutamakan komunikasi yang sehat dalam keluarga. Budaya patriarki atau hirarki kadang menghambat terbentuknya komunikasi yang sehat, jelas dr. Abi.

Komunikasi yang baik adalah yang berjalan dua arah, ketika ada yang berbicara maka yang lainnya menyimak dan begitu pula sebaliknya.

"Ketika komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan timbul masalah biologis, psikologis, dan sosial.

"Oleh karena itu, mulai saat ini kita jaga kualitas komunikasi dengan keluarga melalui saling mendengarkan dan saling mengungkapkan,” tutup dr. Abi.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja