Parapuan.co - Masyarakat Indonesia memiliki beragam camilan manis yang digemari seperti crepes dan kue leker.
Dikaranakn crepes dan kue leker ini hampir mirip dari segi bentuk dan tekstur, maka banyak orang yang sulit membedakan keduanya.
Padahal harus diketahui bahwa crepes dan kue leker memiliki perbedaan yang signifikan.
Baca Juga: Bisa Jadi Obat Alami, Ini 3 Manfaat Air Rebusan Terong dan Cara Membuatnya
Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Crepe Signature pada Selasa (23/11/2021), berikut ini perbedaan antara crepes dan kue leker yang hendaknya Kawan Puan pahami.
Apa saja perbedannya? Yuk simak!
1. Sejarah dan negara asal
Mendengar kata crepes itu seperti kata asing yang kebarat-baratan ya, Kawan Puan.
Usut punya usut ternyata crepes berasal dari Eropa sejak abad ke 13, tepatnya dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat.
Dari daerah tersebut, konsumsi crepes meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di mana istilah crepes sendiri berasal dari bahasa latin “Crispa” yang berarti keriting, yang merujuk pada pancake kering dan tipis.
Sementara kue leker merupakan camilan khas dari Tanah Air.
Memang tak ada literatur pasti mengenai sejarah kue leker, tapi dari Pemerintah Surakarta menuliskan bahwa dahulu kala banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan yang satu ini.
Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu Lekker, yang artinya enak.
Setiap orang Belanda selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata Lekker, nah dari situlah tercipta nama camialn renyah ini.
2. Perbedaan bentuk
Ada cara paling mudah untuk membedakan crepes dan kue leker yakni dengan melihat lipatan kulitnya.
Kue Leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan, sementara crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan.
Perbedaan bentuk ini kemungkinan terkait dengan wadah yang digunakan.
Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon, itulah yang mengakibatkan lapisan pinggir leker lebih tipis ketimbang bagian tengah.
Sedangkan crepes dimasak menggunakan wajan datar dan rata sehingga membuat topping-nya bisa disebarkan di semua bagian.
Baca Juga: Bukannya Sehat Malah Bahaya, Ini 3 Penyebab Bayam Justru Jadi Beracun
3. Perbedaan cara pembuatan
Ketika membeli kue leker, tentu kamu melihat penjualnya membuat kue leker ya.
Jika diperhatikan, kue leker itu dimasak di atas api arang dan jika adonan sudah dituang, wajan akan diputar-putar.
Kemungkinan proses tersebutlah yang membuat crepes memiliki rasa yang garing merata di lapisan kulitnya.
Tentunya cara pembuatans kue leker berbanding terbalik dengan crepes.
Kue leker masih menggunakan api arah alias tradisional, sementara crepes memakai listrik sebagai sumber api.
4. Perbedaan topping
Ukuran crepes lebih besar, sedangkan kue leker itu kecil.
Dikarenakan ukuran crepes dan kue leker berbeda maka hal ini memengaruhi isi topping.
Biasanya, crepes bisa berisi topping yang beraneka ragam, baik yang manis maupun gurih, atau bahkan es krim.
Kalau kue leker isiannya lebih terbatas, dahulu kala hanya berisi pisang dan gula coklat, namun seiring berkembangnya waktu, isian camilan ini lebih bervariasi.
Seperti pisang coklat, pisang coklat keju, keju susu, coklat keju, blueberry atau aneka rasa buah lainnya.
Tak hanya itu saja, biasanya karena dan ukurannya besar, biasanya crepes memiliki harga yang lebih mahal ketimbang kue leker.
Baca Juga: 4 Tips Memasak Mudah Telur Asin Rumahan yang Masir dan Antigagal
Nah dengan mengetahui perbedaan yang ada, maka hendaknya Kawan Puan jangan bingung lagi ya membedakan crepes dan kue leker.
(*)