Parapuan.co - Sepekan terakhir media sosial Instagram diramaikan dengan sebuah challenge yang ramai diikuti oleh penggunanya.
Fitur Add Yours awalnya hanya ajang seru-seruan untuk menggunggah beberapa hal sederhana seperti makanan kesukaan, lagu favorit, dan sebagainya.
Namun belakangan, tren ini berubah di mana banyak pengguna berlomba-lomba memamerkan data pribadi.
Tak main-main loh, Kawan Puan, mulai dari saldo rekening, nama lengkap beserta tanggal lahir, nama panggilan, foto masa kecil, bahkan data keluarga.
Tak banyak disadari ternyata mengikuti challenge ini justru akan membawa Kawan Puan pada bahaya.
Seperti penipuan hingga penyalahgunaan data pribadi. Kondisi semacam ini biasanya disebut dengan oversharing.
Oversharing sendiri merupakan kondisi di mana seseorang mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi secara berlebihan baik di media sosial maupun secara langsung.
Baca Juga: Etika Curhat Masalah Cinta dengan Teman, Jangan Oversharing!
Namun, oversharing akan lebih membahayakan saat kamu melakukannya di media sosial.
Sebagaimana yang terjadi pada tren Add Yours di Instragrm.
Oversharing muncul karena seseorang tidak bisa menyadari batasan dari diri mereka sendiri.
Terkait kondisi ini PARAPUAN telah menghubungi Pemerhati Budaya dan Pakar Komunikasi Digital, Universitas Indonesia, Dr. Firman Kurniawan S.
Ada hal lain yang mendorong keinginan seseorang untuk melakukan oversharing salah satunya adalah mengikuti tren.
"Pertama di dorong oleh tren. Kita menunjukkan bahwa kita trendi, kita enggak ketinggalan dengan orang lain," jelas Dr. Firman Kurniawan S pada Selasa (23/11/2021)
Umumnya, seseorang yang mengikuti challenge Add Yours ingin mengikuti apa yang dilakukan oleh sesama pengguna lainnya.
Ada rasa di mana mereka ingin menunjukkan bahwa dirinya juga dapat melakukan hal yang dilakukan oleh orang lain.
Firman mengatakan bahwa terdapat unsur me too (aku juga bisa) terkait oversharing ini.
Sering kali seseorang yang melakukan oversharing memiliki tendensi awal hanya sekedar iku-ikutan agar tidak dianggap ketinggalan.
Meski demikian, mereka justru melupakan bahwa menggunggah data pribadi dapat membahayakan dirinya sendiri.
Seperti tanda tangan, foto tanda pengenal, hingga foto depan rumah.
Jika data-data ini sampai di tangan orang yang tidak tepat, sangat memungkinkan jika seseorang akan mengalami bahaya baik penipuan maupun kejahatan lainnya.
"Itu semua data yang sudah matang, tinggal dikombinasi dengan data lain yang dapat dimanfaatkan pihak lain," tambahnya.
"Nah itu bahayanya oversharing adalah kita tidak waspada mengumbar data pribadi," pungkasnya.
Setelah mengetahui penjelasan Firman, oversharing di media sosial sangat membahayakan.
Baca Juga: Bisa Disalahgunakan! Ini 5 Informasi Pribadi yang Tak Seharusnya Diunggah ke Medsos
Mungkin Kawan Puan menilai jika ini hanyalah tren namun, tren ini justru membahayakan diri Kawan Puan sendiri.
Apakah Kawan Puan juga mengikuti tren Add Yours?
(*)