Parapuan.co - Ketika pembatasan COVID-19 dikurangi, murid dan guru harus beradaptasi dan melakukan persiapan sekolah tatap muka.
Guru perlu mendukung murid dalam mengelola transisi dan kecemasan mereka saat kembali ke sekolah
Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh guru dalam masa transisi ini?
Selain melakukan persiapan kembali ke sekolah, ada cara yang bisa dilakukan tenaga pengajar saat mengajar lagi secara virtual.
Melansir Anxietycanada, berikut cara yang bisa dilakukan guru terhadap murid saat kembali ke sekolah.
1. Validasi, dukung, dan dengarkan
Persiapan sekolah tatap muka juga kemungkinan besar akan berdampak besar pada kesehatan mental siswa.
Mereka mungkin mengalami sejumlah emosi sehubungan dengan pengumuman perubahan baru, termasuk kecemasan, kekecewaan, dan kemarahan.
Sebagai pendidik, penting untuk mendengarkan kekhawatiran siswa. Ungkapkan pengertian dan empati.
Selanjutnya, beri tahu keluarga bahwa guru memahami dan menghargai perspektif mereka akan membantu dalam persiapan pembelajaran langsung di sekolah.
2. Bersikaplah jujur dan mendorong
Siswa yang cemas saat persiapan sekolah tatap muka, kemungkinan akan membutuhkan dorongan dari orang dewasa dan guru.
Mereka membutuhkan dorongan dari orang tepercaya bahwa kembali ke sekolah tidak apa-apa.
Namun, pernyataan jaminan menyeluruh (misalnya, semuanya akan baik-baik saja; tidak ada yang perlu dikhawatirkan) dapat menjadi tidak valid dan dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpastian.
Anak dapat terus-menerus bertanya apakah semuanya baik-baik saja
Sebaliknya, bersikap terbuka, jujur, dan mendorong murid adalah pendekatan yang lebih disukai.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka : Ini Pentingnya Peran Ayah dalam Perkembangan Anak
3. Dorong pendekatan bertahap
Ketakutan secara alami mendorong keinginan untuk melarikan diri, tetapi penghindaran ini justru akan menimnulkan kecemasan dalam jangka panjang.
Sebaliknya, menghadapi situasi yang ditakuti bisa membantu mengurangi kecemasan dalam jangka panjang.
Guru dapat membantu murid menyadari bahwa mereka mampu mengatasinya.
Sambil memahami dan memvalidasi kecemasan siswa, staf sekolah harus mendorong dan memperkuat keluarga dalam upaya menghadapi ketakutan saat kembali ke sekolah.
Jika kecemasan terus terjadi, maka guru bisa membuat rencana persiapan pembelajaran langsung di sekolah secara bertahap.
4. Puji dan beri penghargaan kepada murid
Saat murid kembali ke sekolah, pujilah mereka karena menunjukkan keberanian dalam menghadapi ketakutan.
Beri tahu mereka bahwa menjadi berani dan berani akan membantu mereka melewati ini bersama-sama.
Katakan pada murid, bahwa guru bangga padanya.
Selanjutnya, katakan bahwa guru menyadarinya dan bangga karena mereka menghadapi ketakutan mereka dengan berani.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: 5 Cara Meningkatkan Ikatan Ibu dan Anak Perempuan
5. Contohkan perilaku yang baik untuk siswa
Bersikap tenang, jujur, dan peduli siswa akan melihat guru mereka untuk menjadi panutan yang positif.
Bagaimana kamu menangani ketakutan, stres, dan bagaimana bertindak sepanjang hari akan memengaruhi cara anak-anak menilai situasi dan reaksi mereka sendiri.
Memberitahu murid tentang pengalaman diri sendiri dengan kecemasan dan ketidakpastian, serta strategi koping, dapat membantu mereka.
Sehingga hal ini dapat memberi mereka panduan tentang cara menangani situasi itu sendiri.
Dalam kebanyakan kasus, adalah tepat untuk bersikap terbuka dan jujur kepada siswa dengan cara yang sesuai dengan perkembangan terutama saat persiapan sekolah tatap muka.
(*)