Hal lainnya yang tak kalah penting dalam persiapan memiliki anak kedua setelah perempuan menikah adalah merencanakan seperti apa pelaksanaan dalam keluarga.
“Merencanakan sistem di keluarga seperti apa, maksudnya hal-hal yang bersifat teknis dalam keseharian keluarga,” ungkapnya.
Dalam perencanaan ini, penting juga bagi pasangan membicarakan pembagian tugas ketika sudah memiliki anak kedua.
Firesta pun mengingatkan, pasangan sebaiknya tidak lupa membuat perencanaan bagaimana agar suasana dalam keluarga bagus untuk fisik, mental, serta tumbuh kembang anak kelak.
“Lalu, merencanakan bagaimana pembagian tugas orang tua, bagaimana membuat situasi dalam keluarga bisa sehat untuk tumbuh kembang anak dan juga fisik serta mental sang ibu,” jelasnya.
Baca Juga: Nagita Slavina Ungkap Alasan Pilih Melahirkan Anak Kedua Secara Caesar
Jarak usia ideal dengan anak pertama
Dalam perencanaan memiliki anak kedua, salah satu hal penting yang menjadi pertimbangan setelah wanita menikah memiliki anak pertama adalah terkait jarak usia dengan anak pertama.
Firesta menyampaikan, aturan tentang jarak usia ideal sebenarnya tidak dapat menjadi patokan utama untuk memiliki anak kedua.
“Sebetulnya ini tidak bisa menjadi patokan umum, karena setiap keluarga dan orang tua memiliki kesiapan yang berbeda. Semua kembali lagi kesiapan masing-masing,” tuturnya.
Akan tetapi, jika mengacu pada sejumlah literatur, jarak usia yang ideal antara anak pertama dan kedua yakni tidaklah terlalu dekat.
Salah satu yang menjadi alasannya adalah kondisi kesehatan ibu yang mungkin belum sepenuhnya pulih usai melahirkan anak pertama.
“Misalnya, bila seorang ibu punya anak lagi di bawah 18 bulan, mungkin kondisinya juga belum terlalu pulih,” jelas psikolog yang berpraktik di Klinik Psikologi Mentari Anakku ini.