Parapuan.co - Setelah perempuan menikah dengan pasangan, tentu merencanakan terkait jumlah anak yang diinginkan.
Setelah melahirkan anak pertama dan mulai membesarkannya, sebagian pasangan pun mulai merencanakan untuk anak kedua.
Namun, sejatinya dalam perencanaan tersebut, pasangan harus memperhatikan banyak hal sebelum memiliki anak kedua.
Dengan kata lain, dibutuhkan perencanaan yang matang sebelum memutuskan melakukan program hamil anak kedua.
Selain mempersiapkan kondisi fisik dan finansial, Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, menyampaikan ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan setelah perempuan menikah dan memiliki anak pertama untuk punya anak kedua.
Baca Juga: Belajar Ikhlas, Ini Cara Pandang Baru Ratu Ghania Soal Nikah Muda
Dilansir dari laman Nakita.id, menurutnya, saat berencana memiliki anak kedua, kesehatan sang ibu merupakan hal pertama yang perlu diperhatikan.
“Pertama, tentunya kesiapan sang ibu, apakah sudah siap untuk hamil dan melahirkan lagi,” ujar Firesta.
Jika fisik sang ibu dirasa siap, faktor berikutnya yang menjadi bahan pertimbangan adalah kondisi finansial keluarga dan mental sang ibu.
“Menjadi orang tua merupakan tanggung jawab dan peran yang besar, yang tentunya harus dilakukan dengan penuh kesadaran," kata Firesta.
Terlebih setelah wanita menikah memutuskan untuk memiliki anak kedua, maka diharapkan nantinya bisa menjalankan peran sebagai orang tua yang baik dan cukup adil.
Hal lainnya yang tak kalah penting dalam persiapan memiliki anak kedua setelah perempuan menikah adalah merencanakan seperti apa pelaksanaan dalam keluarga.
“Merencanakan sistem di keluarga seperti apa, maksudnya hal-hal yang bersifat teknis dalam keseharian keluarga,” ungkapnya.
Dalam perencanaan ini, penting juga bagi pasangan membicarakan pembagian tugas ketika sudah memiliki anak kedua.
Firesta pun mengingatkan, pasangan sebaiknya tidak lupa membuat perencanaan bagaimana agar suasana dalam keluarga bagus untuk fisik, mental, serta tumbuh kembang anak kelak.
“Lalu, merencanakan bagaimana pembagian tugas orang tua, bagaimana membuat situasi dalam keluarga bisa sehat untuk tumbuh kembang anak dan juga fisik serta mental sang ibu,” jelasnya.
Baca Juga: Nagita Slavina Ungkap Alasan Pilih Melahirkan Anak Kedua Secara Caesar
Jarak usia ideal dengan anak pertama
Dalam perencanaan memiliki anak kedua, salah satu hal penting yang menjadi pertimbangan setelah wanita menikah memiliki anak pertama adalah terkait jarak usia dengan anak pertama.
Firesta menyampaikan, aturan tentang jarak usia ideal sebenarnya tidak dapat menjadi patokan utama untuk memiliki anak kedua.
“Sebetulnya ini tidak bisa menjadi patokan umum, karena setiap keluarga dan orang tua memiliki kesiapan yang berbeda. Semua kembali lagi kesiapan masing-masing,” tuturnya.
Akan tetapi, jika mengacu pada sejumlah literatur, jarak usia yang ideal antara anak pertama dan kedua yakni tidaklah terlalu dekat.
Salah satu yang menjadi alasannya adalah kondisi kesehatan ibu yang mungkin belum sepenuhnya pulih usai melahirkan anak pertama.
“Misalnya, bila seorang ibu punya anak lagi di bawah 18 bulan, mungkin kondisinya juga belum terlalu pulih,” jelas psikolog yang berpraktik di Klinik Psikologi Mentari Anakku ini.
Untuk itu, disarankan jarak usia antara anak pertama dan kedua adalah sekitar 2-4 tahun.
“Jadi, kalau di beberapa literatur mengatakan, jarak usia ideal anak pertama dan kedua adalah 2-4 tahun,” ucapnya.
Namun, seperti yang sudah dijelaskan, jarak usia tersebut bukanlah menjadi patokan utama, ya.
Baca Juga: Suami Perlu Lakukan Analisis Sperma sebelum Program Inseminasi Buatan
Jadi, jika orang tua berencana memiliki anak kedua lebih dari 4 tahun kemudian, hal tersebut bukan menjadi masalah.
“Meski begitu, kalau memang mau lebih dari itu juga tidak apa-apa. Sebab, patokan utamanya memang bukan pada angka, melainkan kesiapan orang tuanya,” pungkasnya.
Jadi, dalam persiapan memiliki anak kedua setelah perempuan menikah, bukan hanya perihal fisik dan finansial, ya Kawan Puan! (*)