Parapuan.co - Ada banyak masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu dipahami, salah satunya adalah kista ovarium.
Kista ovarium terjadi ketika cairan menumpuk di dalam membran tipis di dalam ovarium.
Ukurannya bisa berkisar dari sekecil kacang polong hingga lebih besar dari jeruk.
Biasanya tidak berbahaya, tetapi untuk kista ovarium dengan ukuran besar mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Dalam kebanyakan kasus, masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini tidak akan menimbulkan tanda atau gejala.
Baca Juga: Hal-hal Seputar Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Saat Menopause
Melansir dari laman Medical News Today, terdapat dua jenis utama kista ovarium, yakni kista ovarium fungsional dan kista patologis.
Jenis-jenis kista ini dibedakan berdasarkan penyebabnya. Simak, ini penjelasannya!
1. Kista ovarium fungsional
Jenis kista satu ini menjadi yang paling umum dan biasanya terbentuk akibat naik turunnya hormon tubuh selama siklus menstruasi.
Jenis kista fungsional biasanya tidak berbahaya dan hanya timbul dalam waktu singkat.
Ada dua jenis masalah kesehatan organ kewanitaan yang satu ini, yakni :
- Kista folikel
Jenis kista satu ini menjadi jenis yang paling umum.
Selama siklus menstruasi, sel telur akan tumbuh di dalam kantung bernama folikel.
Folikel ini terletak di dalam ovarium dan dalam kondisi normal, folikel tersebut akan terbuka dan melepaskan sel telur.
Namun, jika folikel tidak terbuka, cairan di dalam folikel akan menumpuk dan membentuk masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yakni kista.
Satu kista biasanya muncul kapan saja, dan hilang dalam beberapa minggu.
- Kista ovarium luteal
Setelah telur dilepaskan, ia akan meninggalkan jaringan, yang dikenal sebagai korpus luteum.
Kista luteal dapat berkembang ketika korpus luteum terisi dengan darah.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Makanan yang Baik untuk Pengidap PCOS
Kista jenis ini biasanya hilang dalam beberapa bulan. Namun, terkadang bisa pecah dan menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba, serta terjadi pendarahan internal.
2. Kista patologis
Kista jenis ini berasal dari pertumbuhan sel-sel yang tidak normal.
Umumnya jenis kista ini dapat menimbulkan masalah kesehatan organ kewanitaan, yakni kista yang bersifat jinak (benign) atau tumor ganas (malignant).
Terdapat dua jenis kista patologis, antara lain:
- Kista dermoid (teratoma kistik)
Kista dermoid biasanya bersifat jinak dan terbentuk dari sel-sel yang membuat telur.
Jenis kista ini perlu diangkat melalui pembedahan. Ini menjadi jenis kista patologis yang paling umum terjadi pada perempuan di bawah usia 30 tahun.
- Kistadenoma
Cystadenoma atau kistadenoma adalah kista ovarium yang berkembang dari sel-sel yang menutupi bagian luar ovarium.
Beberapa diisi dengan zat kental seperti lendir, sementara yang lain berisi cairan encer.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Bisa Dipengaruhi oleh Olahraga
Tidak seperti jenis kista lainnya, kistadenoma umumnya terletak di bagian luar ovarium.
Karena berada di luar ovarium, jenis ini dapat bertumbuh lebih besar dan sangat jarang ditemukan kistadenoma bersifat kanker.
Cystadenoma lebih sering terjadi pada perempuan berusia di atas 40 tahun.
Nah, itulah jenis masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, khususnya kista yang perlu diwaspadai oleh Kawan Puan. (*)