3. Fitur speech recognition
Fitur speech recognition sangat berguna bagi penyandang tuli.
Sebagai contoh, jika ada berita atau pidato penting di internet, fitur ini bisa memudahkan mereka tahu apa yang sedang dibicarakan.
Pasalnya, fitur tersebut akan mengubah suara menjadi tulisan.
4. Menyediakan juru bahasa isyarat
Dalam webinar maupun acara onlne, kerap kali tidak ada seorang juru bahasa isyarat yang akan membantu teman-teman difabel.
Padahal, untuk bisa menciptakan internet yang ramah dan aksesibel untuk semua, kita perlu menyediakan seorang juru bahasa isyarat.
Maka dari itu Kawan Puan, jika kamu ke depannya akan menyelenggarakan acara, kamu bisa mulai melakukan perubahan yakni dengan menghadirkan juru bahasa isyarat.
Terlepas dari apakah nantinya ada penyandang difabel di acaramu atau tidak.
Baca Juga: Mengenal Laninka Siamiyono, Sosok Inspiratif di Balik Lipstick untuk Difabel
5. Membatasi jumlah halaman artikel
Khusus bagi Kawan Puan yang bekerja di media online, khususnya website yang menyajikan artikel, cobalah membatasi jumlah halaman.
Meski, semakin banyak halaman artikel maka semakin banyak keuntungan yang didapat, namun ternyata hal itu kurang ramah bagi difabel.
Hindari membuat artikel online sejumlah belasan atau puluhan.
Lalu, sediakan juga tombol untuk menuju pilihan menampilkan seluruh artikel dalam satu halaman.
Nah, Kawan Puan, itu tadi ya cara yang bisa kita lakukan untuk membuat internet ramah dan aksesibel bagi difabel, ya. (*)