Menurut Mian Tiara, film berprespektif feminis tidak harus female gaze, yang penting ada sikap kesetaraan yang kuat.
"Film feminis punya attiude dan sikap yang berbeda, kesetaraan itu jelas dan kuat." kata Mian.
Hal penting lainnya adalah penggambaran karakter yang tidak merendahkan dan karakter perempuan memiliki sikap yang kuat.
Baca Juga: Mengenal Female Gaze, Cara Lensa Perempuan Memandang Dunia dalam Film
Film feminis kini banyak beredar baik secara mainstream di layar lebar atau di layanan streaming digital.
Mian Tiara melihat bahwa Indonesia perlahan-lahan mulai bergerak maju memberikan ruang untuk perpektif perempuan bisa berbicara lewat film.
Kawan Puan, memberikan dukungan bagi film-film yang memiliki cerita perempuan atau digarap oleh filmmaker perempuan adalah hal yang penting dalam melestarikan film feminis.
Film feminis dapat membantu kita untuk memahami apa yang dihadapi oleh perempuan setiap harinya. (*)