Berhenti Komunikasi dengan Pelaku
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah berhenti melakukan komunikasi dengan pelaku.
Apapun yang dilakukan korban, pelaku tetap memegang kontennya.
Selama pelaku memegang konten, ia akan dengan mudah mengintimidasi korban.
“Kadang-kadang, bargaining dengan pelaku itu tidak membawa hasil apapun kecuali kamu memang punya posisi tawar,” katanya.
Jika memiliki posisi tawar, boleh dicek posisi tawarnya seperti apa terlebih dahulu.
Meskipun begitu, Ellen tetap merekomendasikan untuk mencari pendampingan terlebih dahulu.
Dalam hal ini, korban dapat melapor ke lembaga yang bisa dijangkau dan terpercaya untuk pendampingan.
Baca Juga: Kekerasan Berbasis Gender Meningkat Selama Pandemi, RUU TPKS Harus Disahkan
Cari Bantuan Psikologis
Selain itu, korban yang mengalami KBGO disarankan untuk melakukan konseling.
Konseling itu sangat penting, Kawan Puan.
"Ketika kita mengalami sesuatu yang traumatis, kita tidak bisa berpikir dengan jernih," jelas Ellen.
Kalau kita awalnya langsung mencari pendampingan psikologis itu juga sangat baik.
Itu akan membuat kita lebih paham situsi yang kusut ini mulai terurai jika mendapatkan pendampingan psikologi.
“Aku juga sangat merekomendasikan temen-temen yang mengalami KBGO untuk mendatangi konseling psikologi untuk pertolongan pertama,” katanya.