Melansir dari laman GridHealth, Kementerian Kesehatan Israel bahkan menyampaikan bahwa anak-anak penyintas virus corona, sekitar 10 persen di antaranya menunjukkan gejala long covid.
Perlu diketahui orang dalam persiapan sekolah tatap muka, 30 persen anak-anak yang menderita long covid biasanya memiliki masalah kognitif dan kesehatan mental.
Kondisi ini tentu saja menjadi kabar yang kurang mengenakkan bagi orang tua. Belum lagi, anak penderita long covid memiliki risiko sindrome MIS-C.
Multisystem Inflammatory Syndrome in Children atau MIS-C merupakan kondisi langka dan ekstrem dari respons sistem imun tubuh terhadap serangan virus corona.
Kondisi ini penting menjadi perhatian orang tua karena dapat berdampak pada sejumlah organ vital anak.
Kondisi ini dapat memengaruhi kondisi jantung, paru-paru, hingga sistem pembuluh darah.
Menurut survei di Israel, terdapat 30 persen orang tua dari anak yang terkena dampak long covid melaporkan penurunan kemampuan neurologis, kognitif, dan kesehatan mental.
Baca Juga: Tips Menemani Anak Belajar Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka
Dampak Long Covid pada Anak
Dampak long covid lainnya yang dialami anak adalah terjadinya masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur dan konsentrasi dibandingkan mereka yang belum pernah terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan hasil survei lanjutan terhadap orang tua dari 13.864 anak berusia 3-18 tahun yang telah pulih dari virus, ditemukan 11,2 persen di antaranya melaporkan gejala covid yang lama.
Mereka yang melaporkan gejala jangka panjang, 1,8 persen di antaranya dialami anak di bawah 12 tahun. Sementara, 4,6 persen dari mereka yang berusia 12 hingga 18 tahun masih menderita gejala selama enam bulan setelah terinfeksi virus corona.
Kabar buruknya, gejala itu akan berlanjut seiring bertambahnya usia. Di antara mereka yang berusia 12 hingga 18 tahun, memiliki risiko kemungkinan long covid lebih tinggi.
Oleh karena itu, pemahaman gejala long covid penting menjadi perhatian orang tua dalam persiapan pembelajaran tatap muka.