Metanol merupakan senyawa untuk melarutkan cat, sehingga kandungan tersebut tak cocok untuk kulit karena bersifat iritatif dan beracun.
Prof. Zullies juga menambahkan bahwa bahkan FDA Amerika Serikat dan HSA Singapore telah menarik sejumlah produk hand sanitizer yang positif mengandung metanol.
Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa metanol dinilai bahaya apabila digunakan secara intens dalam kurun waktu panjang.
"Pastikan hand sanitizer yang Anda pilih mengandung setidaknya 60 persen etanol, sehingga efektivitas dalam melumpuhkan virus sekaligus tetap aman ketika terserap kulit," ucapnya.
Ditambahkan pula oleh Adi Prabowo Sonorukminto, Creative Director Klarens Indonesia, penting bagi banyak orang untuk menggunakan hand sanitizer yang aman.
Baca Juga: Benarkah Castor Oil Bisa Panjangkan Bulu Mata? Ini Jawaban Pakar
Ia menyarankan untuk memilih hand sanitizer yang mengandung etanol food grade, castor oil, dan vitamin E.
Pasalnya menurut Adi, berbagai kombinasi kandungan tersebut mampu memberikan beberapa manfaat baik, seperti:
- Perlindungan maksimal terhadap bakteri
- Tidak membuat kulit kering meski sering digunakan
- Aman digunakan anak di atas usia 1 tahun
- Dapat digunakan untuk permukaan benda yang ada di sekitar.