Parapuan.co - Hari AIDS Sedunia pada Rabu, 1 Desember 2021 ini ialah momen penting untuk mengedukasi masyarakat cara mencegah penularan human immunodeficiency virus (HIV).
Pasalnya, HIV sendiri merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
Di mana, jika tidak segera ditangani mereka yang memiliki HIV bisa mengalami Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
AIDS adalah kumpulan gejala yang muncul ketika infeksi HIV sudah sangat parah.
Memang mengobati HIV sebelum menjadi parah itu perlu, tetapi hal lebih penting ialah berupaya mencegah penularannya.
Baca Juga: Selain Bantu Mencegah Asma, Ini 4 Manfaat Pohon bagi Kesehatan Fisik
Dilansir dari HIV.gov, jika memang seseorang sudah mengidap HIV, maka wajib mencegah penularan ke pasangan yang HIV-negatif.
Berikut ini 6 cara yang bisa dilakukan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar mencegah penularan HIV ke pasangannya yang HIV-negatif. Apa saja?
1. Terapi Antiretroviral
Hal terpenting yang dapat dilakukan bagi pengidap HIV adalah menjalani perawatan medis dengan terapi antiretroviral atau ART setiap hari.
Selain itu, ODHA pun perlu minum obat HIV setiap hari sesuai resep dapat membuat jumlah HIV (viral load) dalam darah sangat rendah.
Mencapai dan mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi saat di tes laboratorium adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk tetap sehat.
Jika viral load tetap tidak terdeteksi, maka kondisi ini secara efektif tidak memiliki risiko menularkan HIV ke pasangan HIV-negatif melalui hubungan seks.
2. Bicaralah dengan pasangan HIV-negatif tentang PrPP
Profilaksis pra pajanan (PrPP) adalah obat harian yang dapat mengurangi kemungkinan orang HIV-negatif terkena HIV.
PrPP yang diminum setiap hari dapat menghentikan HIV untuk bertahan dan menyebar ke seluruh tubuh orang orang HIV-negatif.
Dengan begitu diketahui juga bahwa mereka, pasangan HIV-negatif, ternyata perlu mengonsumsi obat untuk mencegah penularan pula.
3. Bicaralah dengan pasangan HIV-negatif tentang profilaksis pasca pajanan ( PEP )
Orang dengan HIV-negatif memiliki kemungkinan paparan HIV misalnya karena berhubungan seks tanpa kondom atau kondom rusak maka perlu segera pergi ke layanan kesehatan.
Baca Juga: Jangan Lengah! Meski Kasus Covid-19 Turun, Dokter Sarankan Ini untuk Jaga Imunitas Tubuh
Lantas, jika kamu berpotensi salah satunya, usahakan dalam waktu sebelum 72 jam untuk pergi ke penyedia layanan kesehatan untuk segera diperiksa.
Biasanya pasangan yang HIV-negatif akan disarankan untuk meminum PEP selama 28 hari untuk mengurangi kemungkinan HIV.
Menggunakan kondom sangat efektif dalam mencegah HIV dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya, seperti gonore dan klamidia.
Perlu diketahui bahwa kondom itu ada yang diperuntukkan bagi laki-laki maupun perempuan.
Untuk laki-laki biasa disebut kondom eskternal, sementara bagi perempuan itu dikatakan kondom internal.
5. Hindari perilaku seksual berisiko
Seks anal adalah aktivitas seksual dengan berisiko tertinggi untuk penularan HIV. Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk melakukan seks anal.
Jika ingin melakukan hubungan seksual, usahakan untuk tidak melibatkan kontak dengan cairan tubuh (air mani, cairan vagina, atau darah) demi menghindari risiko penularan HIV.
6. Lakukan tes dan perawatan PMS
Apabila seseorang itu aktif secara seksual, maka lakukanlah tes penyakit menular seksual (PMS) setidaknya setahun sekali.
Baca Juga: 5 Efek Samping Umum Menggunakan Behel, Bisa Jadi Bahan Pertimbangan!
Pasalnya, PMS dapat memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang dan juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV.
Mengetahui adanya hal tersebut maka penting bagi individu yang aktif secara seksual untuk melakukan tes PMS.
Lantas, jika memang memiliki gangguan maka sebaiknya segera diobati, sehingga tidak timbul komplikasi lebih lanjut, ya. (*)