CDC Sarankan Usia 18 Tahun ke Atas Terima Booster demi Hindari Varian Omicron

Anna Maria Anggita - Rabu, 1 Desember 2021
CDC sarankan usia 18 tahun ke atas terima booster
CDC sarankan usia 18 tahun ke atas terima booster Margarita Cheblokova

Parapuan.co - Telah diketahui bahwa dunia saat ini tengah dihadapkan oleh munculnya virus Covid-19 varian varu yang disebut Omricon.

Virus corona B.1.1.529 atau Omicron yang awalnya terdeteksi di Afrika Selatan ini dianggap berbahaya.

Betapa tidak, dilansir dari NBC News, varian Omricon ini bisa melawan sistem kekebalan tubuh manusia.

Dalam arti lain, virus corona Omricon ini menyebar lebih cepat daripada varian lainnya.

Baca Juga: Selain Bantu Mencegah Asma, Ini 4 Manfaat Pohon bagi Kesehatan Fisik

Mengetahui hal tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyarankan semua orang di atas 18 tahun menerima booster vaksin.

"Setiap orang yang berusia 18 tahun ke atas harus mendapatkan suntikan booster," tegas direktur CDC, dr. Rochelle Walensky.

Rochelle menegaskan booster harus diterima meskipun usia vaksin seri Pzifer atau Moderna baru enam bulan di tubuh.

Tak hanya itu, dr. Rochelle pun menambahkan, booster bisa diterima walau vaksin J&J baru berusia dua bulan.

Di samping itu, CDC baru-baru ini merekomendasikan bahwa orang berusia 50 tahun ke atas untuk segera mendapatkan booster.

Mengutip dari AP News, disebabkan varian Omricon sangat cepat menyebar, maka ia mendorong warga yang merasa tidak sehat untuk mendapatkan tes Covid-19.

Kekhawatiran ilmuwan tentang varian Omricon

Dikutip dari Tribunnews, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian B.1.1.529, atau Omicron, sebagai "variant of concern" SARS-CoV-2.

Di mana artinya varian tersebut dapat menyebar lebih cepat daripada bentuk virus corona lainnya.

"Varian Delta tetap dominan di seluruh dunia, terhitung 99,9% dari kasus AS, dan belum jelas apakah Omicron akan dapat menggantikan Delta," ujar Dr Graham Snyder, direktur medis, pencegahan infeksi dan epidemiologi rumah sakit di University of Pittsburgh Medical Center.

Meskipun varian Delta ini dominan, tetapi varian Omricon memiliki lebih dari 30 mutasi pada bagian virus yang menjadi target vaksin saat ini.

Baca Juga: Selain Hubungan Seksual, Berikut Ini 3 Hal yang Bisa Menularkan HIV

Walau menyebar lebih cepat, tetapi para ilmuwan masih perlu meneliti secara mendalam tentang varian Omricon.

Sebab para ahli belum mengetahui apakan Omricon dapat menimbulkan penyakit Covid-19 yang lebih berbahaya atau ringan jika dibanding dengan virus lainnya.

Lantas apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk tak tertular varian Omricon?

Masyarakat harus paham tentang kondisinya sendiri, jika memang memiliki penyakit bawaan hendaknya mengurangi mobilitas.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak tertular varian Omricon yang dapat menyebar begitu cepat.

Selain itu tak lupa pula untuk mematuhi protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tangan serta tubuh. (*) 

Sumber: nbc news,tribunnews,AP News
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru