Buntut Kasus Nama Jeno NCT yang Tak Diubah di Serial Dikta dan Hukum, Penerbit Minta Maaf

Rizka Rachmania - Rabu, 1 Desember 2021
Jeno NCT yang namanya dipakai dalam serial adaptasi AU, Dikta dan Hukum.
Jeno NCT yang namanya dipakai dalam serial adaptasi AU, Dikta dan Hukum. Dispatch

Parapuan.co - Buntut dari kasus serial Dikta dan Hukum yang dikecam akibat tak mengubah nama Jeno NCT di dalamnya, penerbit serta penulis AU meminta maaf.

Penerbit Loveable Group dan penulis Dhia'an Farah meminta maaf atas dugaan kasus penggunaan nama Jeno NCT di dalam Dikta dan Hukum.

Permintaan maaf itu dibuat secara tertulis dan diunggah di akun Twitter pihak penerbit Loveable Group.

Pihak penerbit mengunggah permintaan maaf itu pada hari Rabu (1/12/2021) di akun Twitter @Loveableous.

Unggahan permintaan maaf itu pun sekaligus mewakili penulis untuk meminta maaf atas kegaduhan yang sekarang ini jadi perbincangan publik.

Baca Juga: Ramai di Media Sosial, Serial Dikta dan Hukum Dikecam Akibat Tak Ubah Nama Jeno NCT

Pihak penerbit mengatakan bahwa mereka meminta maaf atas kasus yang sedang terjadi, yakni dugaan penggunaan nama Jeno NCT secara ilegal di serial adaptasi buku Dikta dan Hukum.

Pihak penerbit pun membeberkan alasan mengapa mereka tak segera buka suara memberikan pernyataan dan permintaan maaf.

"Penerbit dan penulis meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, karena kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa seizin pihak yang sudah mengadaptasi buku Dikta & Hukum ini ke sinematografi, maka kami butuh waktu untuk solusinya,"
ucap pihak penerbit.

Setelah meminta maaf atas kegaduhan yang tercipta, pihak penerbit maupun penulis memohon maaf atas kekurangan mereka.

 

Dalam hal ini, kekurangan yang dimaksud adalah kurang bisa mempertimbangkan hal sensitif penggunaan nama idol K-Pop.

"Mohon maaf atas kekurangan kami yang belum dengan sempurna mempertimbangkan hal sensitif seperti ini di waktu lalu," ujar pihak Loveable Group.

Akan tetapi, baik penerbit maupun penulis mengatakan bahwasanya akan mencari solusi terbaik atas kasus yang sedang ramai diperbincangkan ini.

Mereka pun berharap bahwa solusi yang nantinya dipilih tidak akan merugikan pihak mana pun.

"Kami harap, bentuk pertanggungjawaban dari penerbit, penulis, dan bagian yang terkait nantinya adalah jalan terbaik dan tidak merugikan pihak mana pun," tulis mereka dalam unggahan permintaan maaf.

Baca Juga: Sinopsis Dikta dan Hukum, Serial Indonesia yang Viral di Medsos karena Nama Jeno NCT

Untuk saat ini, pihak penerbit mengatakan bahwa mereka sedang berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.

Bukan hanya diskusi antara penerbit dan penulis, tapi juga dengan pihak lain yang terkait.

Hal itu pun mengisyaratkan bahwa belum ada solusi atas masalah penggunaan nama Jeno NCT di dalam serial adaptasi Dikta dan Hukum itu.

Pihak penerbit dan penulis belum punya langkah konkrit pemecahan masalah, namun akan mencari solusi terbaik.

"Kami, pihak penerbit buku Dikta & Hukum beserta penulis Dhia'an Farah, memberikan perhatian besar atas isu ini dan berdiskusi setiap waktu untuk mencari solusi terbaik," ucap mereka.

 

Sumber dari kegaduhan ini sebenarnya adalah penggunaan nama Jeno NCT yang diduga ilegal, sebab tidak ada persetujuan dari SM Entertainment sebagai agensi boy group tersebut.

Nama Jeno NCT digunakan sebagai salah satu nama karakter serial adaptasi Dikta dan Hukum yang diketahui memang berawal dari sebuah AU di Twitter.

AU sendiri merupakan singkatan dari alternate universe atau cerita fiktif seorang penggemar dari NCT yang dipublikasikan di Twitter.

AU itu pun memang terinspirasi dari NCT dan menggunakan nama member NCT sebagai tokoh di dalamnya.

Akan tetapi, sampai dengan AU dipublikasikan sebagai karya komersil yang mendatangkan keuntungan bagi beberapa pihak, nama Jeno NCT tidak diubah.

Bahkan sampai dengan AU itu dibuat serial adaptasi di televisi, nama Jeno tetap ada di dalamnya.

Padahal, nama Doyoung NCT yang sebelumnya ada di AU sudah diubah menjadi karakter Dikta.

Baca Juga: Stray Kids Comeback Rilis Lagu Christmas EveL, Ini 4 Fakta Menariknya

Netizen pun lantas berargumen bahwa penggunaan nama Jeno di serial adaptasi televisi itu bisa berbahaya bagi sang idol K-Pop, baik secara pribadi maupun kariernya di industri hiburan.

Sebab, nama Jeno pun bukan nama asli sang idol, melainkan nama panggung atau nama komersil yang dipakai untuk berkarya sebagai seniman.

Oleh karena itu, penggunaan namanya yang diduga ilegal berpotensi berdampak pada mereknya dan kariernya. (*)

Sumber: Twitter
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja