5. Kesiapan Emosi
Kondisi emosi yang stabil juga diperlukan dalam pernikahan karena pernikahan menyatukan dua isi kepala yang berbeda.
Untuk menyatukannya, keduanya harus belajar saling mengerti dan memahami satu sama lain. Oleh karena itu, sebelum perempuan menikah, kesiapan emosi yang stabil sangat diperlukan.
Kestabilan emosi menjadi latar belakng pasangan untuk belajar mengelola emosi dan memiliki emosi yang matang.
6. Kesiapan Sosial
Tak hanya untuk diri sendiri dan pasangan, kesiapan sosial juga menjadi hal yang penting sebelum menikah.
Setelah menikah, pasangan akan hidup bertetangga. Sebagai keluarga baru, pasangan harus mengasah kepedulian dan kepekaan akan kondisi di sekitarnya. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga harus selalu dijaga.
Baca Juga: 6 Cara Menerima Pasangan Seutuhnya Setelah Perempuan Menikah
7. Kesiapan Moral
Saat pasangan mantap untuk membina rumah tangga, keduanya harus memiliki pondasi yang kuat akan nilai-nilai moral seperti kejujuran, integritas, etika, serta agama.
Hal ini penting mengingat nantinya setelah wanita menikah dengan pasangan, keduanya mungkin menjadi orang tua. Sebagai orang tua, keduanya perlu bertanggung jawab untuk mendidik dan merawat anak dengan baik.
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pondasi moral kuat biasanya akan mudah beradaptasi menjadi pribadi dengan moral yang kuat pula.
8. Kesiapan Interpersonal
Kesiapan interpersonal yang dimaksud di sini menjadi penting karena nantinya pasangan akan hidup bersama dan banyak menghabiskan waktu bersama.
Oleh karena itu, pasangan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.