Parapuan.co - Ada banyak hal yang perlu disiapkan sebelum perempuan menikah dengan pasangannya.
Lebih dari sekadar mempersiapkan hari pernikahan, pasangan yang siap menikah juga harus memerhatikan perihal perencaannya dalam berkeluarga.
Perencanaan ini penting menjadi perhatian karena pernikahan bukan hanya sekadar cerita bahagia. Ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi pasangan usai menikah.
Oleh sebab itu sebelum perempuan menikah dengan pasangan pilihannya, penting untuk merencanakan berkeluarga.
Perencanaan tersebut dapat dilihat dari kesiapan berkeluarga, terutama untuk mengetahui sejauh mana kesiapan keduanya menghadapi kehidupan setelah menikah.
Baca Juga: Tips Memilih Wedding Photographer untuk Persiapan Perempuan Menikah
Melansir dari situs resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk persiapan pernikahan, SiapNikah.org, berikut 10 dimensi kesiapan menikah versi BKKBN:
1. Kesiapan Usia
Kesiapan menikah dapat dilihat dari segi usia ideal pasangan. Untuk wanita menikah, idealnya berusia 21 tahun, sedangkan untuk laki-laki idealnya berusia 25 tahun.
Usia ideal menikah ini berhubungan dengan kesiapan fisik, mental, hingga finansial dalam pernikahan.
Kesiapan usia paling erat kaitannya dengan kematangan sistem reproduksi yang nantinya memengaruhi kehamilan.
Kesiapan usia bukan hanya penting untuk perempuan, melainkan juga laki-laki.
2. Kesiapan Fisik
Kesiapan lainnya yang perlu menjadi perhatian sebelum perempuan menikah adalah kondisi fisik.
Lebih dari sekadar penampilan fisik saat di pelaminan, kondisi kesehatan yang prima juga dibutuhkan.
3. Kesiapan Finansial
Finansial sangat penting untuk kehidupan pernikahan. Apalagi, tanggung jawab pasangan akan menjadi lebih besar jika sudah memiliki buah hati.
Kesiapan finansial penting dipersiapkan sebelum wanita menikah. Oleh karena itu, pastikan pasangan memiliki sumber keuangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan berkeluarga.
Terkait finansial, penting kamu dan pasangan mendiskusikan hal ini agar setelah menikah keributan tentang finansial dapat diminimalisir.
Baca Juga: 6 Cara Menerima Pasangan Seutuhnya Setelah Perempuan Menikah
4. Kesiapan Mental
Selain fisik, kondisi mental juga diperlukan dalam membina keluarga. Kondisi kesiapan mental ini masih berkaitan dengan usia.
Tidak bisa dimungkiri kalau semakin matang usia, biasanya kondisi mental yang dimiliki lebih matang dan stabil.
Kesiapan mental sangat dibutuhkan karena dalam berkeluarga tentu ada begitu banyak tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi.
Dalam menghadapi tantangan rumah tangga, dibutuhkan kondisi mental yang matang agar mampu mengatasinya dengan baik.
5. Kesiapan Emosi
Kondisi emosi yang stabil juga diperlukan dalam pernikahan karena pernikahan menyatukan dua isi kepala yang berbeda.
Untuk menyatukannya, keduanya harus belajar saling mengerti dan memahami satu sama lain. Oleh karena itu, sebelum perempuan menikah, kesiapan emosi yang stabil sangat diperlukan.
Kestabilan emosi menjadi latar belakng pasangan untuk belajar mengelola emosi dan memiliki emosi yang matang.
6. Kesiapan Sosial
Tak hanya untuk diri sendiri dan pasangan, kesiapan sosial juga menjadi hal yang penting sebelum menikah.
Setelah menikah, pasangan akan hidup bertetangga. Sebagai keluarga baru, pasangan harus mengasah kepedulian dan kepekaan akan kondisi di sekitarnya. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga harus selalu dijaga.
Baca Juga: 6 Cara Menerima Pasangan Seutuhnya Setelah Perempuan Menikah
7. Kesiapan Moral
Saat pasangan mantap untuk membina rumah tangga, keduanya harus memiliki pondasi yang kuat akan nilai-nilai moral seperti kejujuran, integritas, etika, serta agama.
Hal ini penting mengingat nantinya setelah wanita menikah dengan pasangan, keduanya mungkin menjadi orang tua. Sebagai orang tua, keduanya perlu bertanggung jawab untuk mendidik dan merawat anak dengan baik.
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pondasi moral kuat biasanya akan mudah beradaptasi menjadi pribadi dengan moral yang kuat pula.
8. Kesiapan Interpersonal
Kesiapan interpersonal yang dimaksud di sini menjadi penting karena nantinya pasangan akan hidup bersama dan banyak menghabiskan waktu bersama.
Oleh karena itu, pasangan harus mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.
9. Keterampilan Hidup
Hal lainnya yang dinilai penting adalah keterampilan dasar dalam berumah tangga.
Keterampilan yang dibutuhkan ialah pekerjaan rumah seperti membersihkan dan merapikan rumah, memasak, dan mengurus buah hati jika sudah dikaruniai.
Kemampuan ini bukan hanya harus dimiliki oleh perempuan, melainkan juga laki-laki.
Baca Juga: Perempuan Menikah Wajib Tahu Tanda Pasangan yang Belum Siap Nikah
10. Kesiapan Intelektual
Kesiapan intelektual bisa diwujudkan dari kemampuan pasangan mencari informasi seputar pernikahan dan keluarga.
Terlebih di era digital, mencari segala bentuk informasi persiapan pernikahan menjadi sangat mudah.
Dalam pencarian informasi, pasangan harus mampu memilah sumber informasi yang valid.
Demikian dimensi kesiapan menikah dari BKKBN yang perlu diperhatikan sebelum perempuan menikah dengan pasangan.
(*)