Risma kilas balik momen pertemuannya dengan Angkie, yang saat itu belum bisa berbicara dengan lancar.
Namun kini Risma menilai sosok Angkie bisa berbicara dengan jelas karena dilatih setiap harinya.
Menteri Risma pun mendorong para difabel yang hadir di acara tersebut untuk tidak menyerah dan tetap mencoba untuk berlatih seperti Angkie.
"Ibu ingin coba berapa kemampuan terutama anak untuk memaksimalkan telinganya, mulutnya, tidak boleh menyerah Stefan, tidak ada kata menyerah," ungkap Risma.
"Tidak boleh berhenti. Kamu boleh belajar, boleh tetap gunakan bahasa isyarat. Tapi Stefan ibu ingin melatih kalian semua untuk tidak menyerah," sambungnya.
Tindakan pemaksaan Risma kepada penyandang disabilitas pun terjadi saat ia mengunjungi pameran lukisan karya anak-anak disabilitas bernama Anfil dan Aldi.
Baca Juga: Agar Lebih Inklusif, Ini 5 Tips Membuat Internet Ramah dan Aksesibel bagi Difabel
Anfil adalah penyandang disabilitas mental dan tuli, namun ia memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.
Ia pun menyampaikan beberapa pesan kepada Risma mengenai karya-karya lukisannya.
Berbeda dengan Anfil, Aldi memiliki kesulitan untuk berkomunikasi, maka ketika disuruh bicara, ia hanya diam saja.
Hal itu membuat Menteri Risma memaksa Aldi untuk mencoba berbicara, walaupun Risma mengetahui bahwa Aldi kesulitan dalam berkomunikasi.