“Niti Senja adalah cerminan citra wanita Indonesia yang tangguh, bersahaja, mandiri, dan hidup beragam aktivitas serba cepat dan dinamis namun tak pernah meninggalkan akar budayanya sendiri meskipun menghadapi tantangan yang tak mudah di masa sulit seperti ini,” ujar Denny Wirawan.
Total ada 44 look yang dipamerkan dalam Niti Senja yang mengusung tema mix & match, back to work dan freedom yang sangat cocok untuk fashion enthusiast yang aktif berkarya dengan semangat baru di era pandemi ini.
Pada koleksi ini menggunakan berbagai material berbahan modern cotton, silk, linen, dalam pallete warna hitam, putih, beige, coklat, dan hijau lumut.
Baca Juga: Usung Budaya Batak, Pagelaran Ethnic and Harmony Tonjolkan Keindahan Kain Ulos
Lebih dari itu, koleksi ini juga tidak meninggalkan sentuhan kearifan lokal yakni dengan menggunakan Batik Kudus cap sebagai benang merah dari Niti Senja.
Pemilihan Batik Kudus yang merupakan warisan budaya dari pesisir Jawa Tengah ini adalah bentuk upaya Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation untuk membina dan membangkitkan geliat Batik Kudus yang merupakan cikal bakal Batik Pesisiran.
Keseluruhan penampilan pagelaran busana Niti Senja dipercantik dengan sentuhan koleksi terbaru dari brand aksesori perhiasan asal Indonesia yaitu EPAJEWEL dengan gayanya yang edgy.
Tata rias wajah dan rambut oleh Oscar Daniel Profesional Make Up dan koreografi oleh Edwan Handoko yang melengkapi dan menyempurnakan tampilan keindahan pagelaran busana Niti Senja. (*)