Parapuan.co - Ketika seorang anak telah didiagnosis berkebutuhan khusus, maka orang tua perlu mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidup anak.
Meningkatkan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus salah satunya yakni dengan menerapkan pola makan atau diet yang tepat.
Sebab, dengan diet yang baik maka kesehatan tubuh anak itu akan menjadi lebih baik.
Melansir dari Friendship Circle, berikut ini tujuh jenis diet bagi anak berkebutuhan khusus agar nutrisinya terpenuhi, sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang baik, simak ya!
Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini Dia 5 Obat Alami Sakit Perut dari Bahan Rumahan
1. Gluten-free diet
Gluten-free diet atau diet bebas gluten adalah pengobatan untuk penyakit celiac.
Penyakit celiac merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh reaksi kekebalan terhadap gluten.
Beberapa orang juga menghindari gluten untuk memperbaiki masalah kesehatan lainnya seperti rheumatoid arthritis.
Gluten sendiri adalah protein yang ditemukan dalam gandum, rye, barley dan triticale.
2. Gluten-Free Casein-Free Diet (GFCF)
GFCF alias diet bebas kasein dan gluten itu juga dikenal sebagai diet autisme.
Sebab, diet ini memerlukan penghapusan dua protein dari makanan seseorang yakni gluten pada gandum, gandum hitam, barley, triticale, susu dan produk susu, serta kasein.
Diketahui hipotesis di balik diet ini adalah bahwa beberapa perilaku autis disebabkan oleh masalah pencernaan, kemudian protein merupakan sumber makanan yabg paling sulit dicerna serta berbahaya di saluran pencernaan.
3. Specific Carbohydrate Diet (SCD)
SCD atau diet karbohidrat spesifik awalnya dikembangkan sebagai pengobatan untuk penyakit celiac.
Namun sekarang ini bukan hanya untuk celiac saja, tapi juga digunakan sebagai pengobatan seperti untuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Di mana kedua penyakit tersebut merupakan masalah pencernaan yang sering terjadi pada autisme dan gangguan perkembangan lainnya.
Harus dipahami bahwa SCD jauh lebih ketat daripada diet bebas gluten dan GFCF.
Pasalnya SCD menghilangkan semua biji-bijian, laktosa dalam susu dan produknya, serta semua sukrosa.
Untuk makanan yang diperbolehkan sendiri di antaranya telur, daging, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan polong-polongan.
Baca Juga: 5 Tips Memasak Praktis agar Hemat Minyak Goreng, Gunakan Teknik Ini
4. Diet GAPS
GAPS yang diambil dari singkatan buku Gut and Psychology Syndrome ini diketahui lebih ketat dari SCD.
Sebab, banyak jenis kacang-kacangan, kentang, dan ubi yang tidak boleh dikonsumsi.
Diet ini menganjurkan untuk menyantap probiotik yang merupakan bakteri menguntungkan bagi usus manusia.
Pelopor diet GAPS, dr. Campbell-McBride telah mencatat hubungan yang jelas antara masalah pencernaan dan masalah neurologis atau psikologis, jadi diet ini adalah pengobatan untuk masalah kesehatan yang saling berhubungan tersebut.
Baca Juga: 4 Jenis Nutrisi yang Harus Dipenuhi Anak dengan Gangguan Belajar
5. Body Ecology Diet
Diet ekologi tubuh atau body ecology diet merupakan diet yang bertujuan untuk mengobati berbagai jenis masalah kesehatan dan perilaku dengan memasukkan lebih banyak makanan probiotik.
Selain itu diet ini juga dilakukan dengan cara mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.
Sementara itu sumber makanan yang kaya akan bakteri baik yang dianjurkan adalah kefir kelapa.
Dengan begitu, bakteri tersebut akan menguntungkan dan menyehatkan usus.
Mengenai jenis diet manakah yang cocok untuk seorang anak berkebutuhan khusus sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu yah Kawan Puan.
Semoga membantu.(*)