Amy pun menceritakan awal mula kecintaannya pada dunia olahraga, khususnya basket.
Saat itu, Amy remaja mencoba mempelajari olahraga basket kursi roda untuk setelah sebelumnya meninggalkan rumah sakit dengan rambut dan alis tanpa tersisa.
"Dulu di hari-hari saat saya memiliki dua kaki, saya selalu sangat sporty," kata Amy.
"Saya mendapat rasa sakit di lutut yang akhirnya menjadi kanker, berjuang melalui itu, tetapi saya tidak menanggapi kemoterapi sebaik yang saya inginkan dan kaki saya diamputasi," ujar perempuan berusia 29 tahun.
Ayahnya kemudian menyarankan untuk mencoba olahraga basket kursi roda. Ia sempat merasa enggan pada awalnya karena kesalahpahaman.
Saat itu, Amy sudah menghabiskan banyak waktu untuk belajar berjalan dan tidak ingin kembali ke kursi roda.
Saat mencoba basket kursi roda pertama kalinya, ia bahkan berjanji dengan sang ayah untuk menjemputnya jika merasa tak senang.
"Saya cukup pemalu, saya ingat perjanjian dengan ayah saya bahwa jika saya menelpon, dia akan langsung menjemput saya," kenangnya.
Akan tetapi, Amy justru jatuh cinta dengan basket kursi roda. Ia pun mantap untuk menekuni olahraga ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Keluarga tentang Perjuangan Penyandang Disabilitas