Parapuan.co - Setiap emosi harus diekspresikan. Seperti halnya saat orang tua frustrasi dengan perilaku anak-anak.
Tunggu dulu, jangan membentak. Membentak termasuk kekerasan verbal yang dapat berpengaruh pada perkembangan dan kesehatan mental anak.
Ekspresikan rasa frustrasimu dengan cara yang sehat, mudah dipahami, dan memotivasi anak supaya tidak melakukan sesuatu yang dilarang.
Memang sulit untuk dilakukan saat emosi sedang memuncak, tapi cara ini dapat membantumu belajar mengelola emosi dengan baik.
Baca Juga: Hindari Membentak, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Kedisiplinan
Seperti melansir Aha! Parenting, coba lima kebiasaan baik ini saat kamu merasa frustrasi dengan anak.
1. Sadari komitmen pengasuhanmu
Sebagai orang tua, sadarilah bahwa kamu berkomitmen memberikan keamanan fisik dan emosional pada anak.
Bukan hanya untuk mereka, melainkan untuk kesejahteraan mental kamu karena dapat mengelola emosi dan mengekspresikannya dengan baik.
Jika kamu terlalu stres karena anak tidak bisa diatur, mungkin ada cara pengasuhan yang perlu diubah agar anak dapat memahaminya.
2. Berikan empati pada setiap emosi anak
Cobalah bekerjasama dengan memberikan empati saat anak mengekspresikan emosi apa pun, termasuk sedih, marah, atau kecewa.
Akui dan terima perasaan mereka bahwa kondisinya sedang sulit dan tidak baik-baik saja saat ini.
Ini juga membantu anakmu mulai mengakui dan menerima perasaan mereka sendiri, yang merupakan langkah pertama dalam belajar mengelolanya.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
3. Lihat dari sudut pandang anak
Ketika anak-anak percaya bahwa kamu berada di pihak mereka dan mengerti, bahkan ketika kamu mengatakan tidak, mereka akan lebih kooperatif.
Cobalah melihat sesuatu dari sudut pandang anak, mungkin pemecahan masalah bagimu sangat mudah, tetapi bagi anak sangatlah besar dan sulit.
Tahap anak-anak masih belajar, belajar mengelola masalah di sekitarnya dan mengelola emosinya dengan lebih sehat.
4. Bernapas dulu sebelum meluapkan emosi
Langkah ini sering kali dilupakan saat menghadapi masalah perilaku pada anak, orang tua buru-buru membentak dan marah kepada mereka.
Ambil napas dalam beberapa kali dan tutup mulutmu sebelum membuat kepurusan apa pun, alihkan wajahmu dan cobalah tenang.
Tahan amarah itu sejenak dan pikirkan ulang jika kamu membentak dan marah pada anak akan membuat luka batin yang abadi hingga dewasa.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini 5 Tips Mengajarkan Anak agar Mau Mendengarkan Orang Tua
5. Ambil waktu istirahat
Saat rasa frustrasimu sudah tak tertahankan lagi dan teknik pernapasan tidak mampu mengatasi, jauhkan fisikmu dari anak.
Bukan berarti kamu meninggalkan mereka, akan tetapi mengelola emosi kamu agar tidak keluar kata-kata menyakitkan atau kekerasan fisik.
Kamu sedang tidak baik-baik saja, rasakan rasa sedih dan kecewa itu, serta menangislah bila perlu.
Selain bertanggung jawab pada kesehatan mental anak, kamu juga perlu memahami emosi yang kamu alami.
(*)