Tak hanya itu, jika sebelumnya streetwear yang dikaitkan dengan t-shirt, hoodies, legging, sneaker, baseball cap, hingga jaket, namun dengan evolusi baru membuat brand fashion mewah meng-upgrade konsep tersebut lebih luas lagi dengan mengunakan lebih banyak desain, kain dan warna-warna baru.
Maka tak heran jika streetwear di era kini lebih berwarna dan variatif, yang hadir dalam bentuk dress, rok, hingga kemeja.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Calla The Label, Brand Sepatu Olahraga Ini Luncurkan Koleksi Baru
Penguasa Pasar Streetwear
Di awal tahun 70-an, label pakaian olahraga seperti Adidas, Fila dan Dr. Martens menjadi sumber inspirasi gaya-gaya streetwear.
Berkembang ke tahun 80-an, perancang papan selancar Shawn Stussy mulai menjual printed t-shirt yang menampilkan logo mereka.
Tak hanya sekadar menjual skateboard dan t-shirt dengan gambar, Stussy turut menciptakan pasar yang berbeda kala itu, dimana ia membatasi penjualan pakaiannya, hingga menyebabkan tren eksklusivitas di kalangan penggemar streetwear, seperti yang diinformasikan oleh Complex Magazine.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak bertumbuhan label-label fashion streetwear lainnya.
Bahkan di akhir tahun 90-an, para rapper ternama turut membuka label fashion streetwear mereka sendiri.
Misalnya seperti Russel Simmons yang merilis Phat Farm, Sean Combs yang mengeluarkan label Sean John hingga Jay Z yang membuat Rocawear.
Tak cukup sampai di situ, konsep streetwear yang awalnya dipandang sebagai busananya para rapper atau skateboarder jalanan, kian naik kelas di tahun 2000-an.