Parapuan.co - Streetwear adalah gaya berpakaian kasual yang menjadi tren global pada era 1990-an.
Awalnya gaya berpakaian ini muncul dari tren mode hip hop ala New York dan budaya selancar di California, Amerika Serikat, di tahun 70-an, seperti melansir dari Highsnobiety, yang mencakup elemen sporty, punk, hingga skateboard hingga streetwear ala Jepang.
Beberapa dekade yang lalu, streetwear dianggap hanya cocok untuk remaja pemberontak, yang mana mereka mengenakan busana tersebut sebagai representasi dari latar belakang dan budaya mereka.
Namun kemudian, elemen haute couture turut memengaruhi tren ini hingga menciptakan streetwear yang lebih 'naik kelas' saat ini.
Busana-busana yang masuk dalam golongan streetwear umumnya berpusat pada potongan yang kasual dan nyaman seperti jeans, t-shirt, hoodie, baseball cap hingga sneaker.
Baca Juga: Mengulik Perkembangan Street Style di Jepang, dari Kawaii sampai Retro
Streetwear pun juga banyak diadopsi oleh selebritas dunia, misal saja seperti Justin Bieber, Kanye West, Pharrell William dan banyak lainnya.
Akibatnya, membuat tren berpakaian 'jalanan' ini mengalami peningkatan permintaan.
Bahkan, yang awalnya streetwear kerap dikaitkan dengan pakaian 'jalanan' khusus untuk laki-laki yang kala itu mendominasi budaya hip-hop dan skateboard.
Namun dengan berkembangnya zaman, busana-busana streetwear juga mulai dinikmati oleh banyak perempuan.
Tak hanya itu, jika sebelumnya streetwear yang dikaitkan dengan t-shirt, hoodies, legging, sneaker, baseball cap, hingga jaket, namun dengan evolusi baru membuat brand fashion mewah meng-upgrade konsep tersebut lebih luas lagi dengan mengunakan lebih banyak desain, kain dan warna-warna baru.
Maka tak heran jika streetwear di era kini lebih berwarna dan variatif, yang hadir dalam bentuk dress, rok, hingga kemeja.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Calla The Label, Brand Sepatu Olahraga Ini Luncurkan Koleksi Baru
Penguasa Pasar Streetwear
Di awal tahun 70-an, label pakaian olahraga seperti Adidas, Fila dan Dr. Martens menjadi sumber inspirasi gaya-gaya streetwear.
Berkembang ke tahun 80-an, perancang papan selancar Shawn Stussy mulai menjual printed t-shirt yang menampilkan logo mereka.
Tak hanya sekadar menjual skateboard dan t-shirt dengan gambar, Stussy turut menciptakan pasar yang berbeda kala itu, dimana ia membatasi penjualan pakaiannya, hingga menyebabkan tren eksklusivitas di kalangan penggemar streetwear, seperti yang diinformasikan oleh Complex Magazine.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak bertumbuhan label-label fashion streetwear lainnya.
Bahkan di akhir tahun 90-an, para rapper ternama turut membuka label fashion streetwear mereka sendiri.
Misalnya seperti Russel Simmons yang merilis Phat Farm, Sean Combs yang mengeluarkan label Sean John hingga Jay Z yang membuat Rocawear.
Tak cukup sampai di situ, konsep streetwear yang awalnya dipandang sebagai busananya para rapper atau skateboarder jalanan, kian naik kelas di tahun 2000-an.
Melansir dari BBC, rumah mode ternama seperti Burberry, Gucci hingga Fendi mulai mengikuti label streetwear lainnya dengan cara mengkooptasi ide tersebut dalam konsep capsule collection dengan edisi terbatas.
Bahkan sekarang, sejumlah label streetwear justru menginspirasi brand fashion elit untuk berkolaborasi.
Seperti Supreme x Louis Vuitton, Fila x Fendi, A Bathing Ape x Commes des Garcons, hingga Stussy x Dior.
Menurut catatan Complex Magazine, Stussy, Supreme, A Bathing Ape hingga Off-White yang didirikan oleh mendiang Virgil Abloh, adalah brand-brand streetwear teratas saat ini.
Baca Juga: 5 Potret Gaya Artis Dunia dalam Balutan Karya Virgil Abloh, Unik dan Stylish!
Luxury Streetwear
Virgil Abloh, disebut oleh DW, adalah salah satu pionir yang mengemas streetwear dalam kemasan yang lebih mewah.
Ia mulai mendesain pakaian pada tahun 2012, dan desain pertamanya adalah membuat sablon pada kemeja rugby Ralph Lauren.
Abloh mengkreasikan pakaian yang memadukan ciri khas dari streetwear dengan sesuatu yang haute couture.
"Streetwear dalam pikiran saya terkait dengan Duchamp," kata Abloh kepada The New Yorker pada 2019.
Ia melakukan sesuatu yang readymade, mengambil inspirasi dari banyak hal, membuat inovasi yang unik sehingga menghasilkan sesuatu yang segar.
Walau awalnya caranya mendesain sesuatu sempat dikritik, namun rancangannya justru digemari sejumlah selebritas, seperti Beyonce, Michael B. Jordan, Kim Kardashian West, Timothee Chalamet, hingga Serena Williams.
Dan benar saja brand luxury streetwear-nya, Off-White, berkembang dengan sangat pesat ketika awal dirilis tahun 2013.
Mulai dari berkolaborasi dengan Nike, Levi's, Jimmy Choo hingga IKEA.
Terobosan-terobosan ini membuat Virgil Abloh dipuji karena menembus batas dengan menyatukan budaya hip-hop dan mode kelas atas.(*)
Baca Juga: Mengenal Brand Off-White, Didirikan oleh Virgil Abloh yang Wafat Karena Kanker